Trek yang memiliki latar pemandangan pegunungan di Spielberg itu pun menjadi sirkuit pertama yang menggelar dua Grand Prix F1 di musim yang sama.
Hal itu bisa menjadi kabar baik bagi Max Verstappen, yang telah mempersembahkan dua kemenangan bagi Red Bull di sirkuit kandangnya dalam dua tahun terakhir.
Namun di bawah protokol kesehatan ketat, tak akan ada fan, perwakilan sponsor maupun area ramah tamah di trek, sementara interaksi antar personel di paddock akan dibatasi. Jaga jarak dan mengenakan masker adalah "normal baru" bagi mereka.
Tim dan pebalap telah menggelar sesi latihan privat jelang restart F1 sebagai ajang pemanasan sejak terakhir kali menyalakan mobil balap mereka di sesi tes pramusim Barcelona, Februari lalu.
Baca Juga: Lawan Rasisme, Mercedes Tampil dengan Livery Hitam
Hamilton, yang membutuhkan tujuh kemenangan lagi untuk menyamai rekor 91 kali Michael Schumacher, mengharapkan mobil Mercedes yang lebih cepat tahun ini, sementara tim-tim rival juga akan memboyong sejumlah paket upgrade yang belum terpasang sejak gagal balapan di Australia.
Juara dunia empat kali Sebastian Vettel, yang masa depannya di F1 belum menemui kejelasan, akan memanfaatkan musim terakhirnya dengan Ferrari sebaik mungkin.
Pebalap McLaren Carlos Sainz akan menempati bangku yang ditinggalkan sang pebalap Jerman itu untuk menjadi rekan Charles Leclerc pada 2021, sementara Daniel Ricciardo meninggalkan Renault untuk posisi Sainz di McLaren.
Vakumnya musim balapan menjadi pukulan berat bagi setiap tim, terutama Williams yang harus kehilangan sponsor utamanya dan menjual saham kepemilikan.
Sementara itu, belum jelas berapa banyak Grand Prix yang akan berlangsung tahun ini di saat tujuh sirkuit telah mengundurkan diri dari kalender.
Baca Juga: Gara-Gara Ini Daniel Ricciardo Pindah ke McLaren
Dengan delapan balapan awal, yang semuanya di Eropa, F1 mengusahakan bisa menggelar 15-18 seri tahun ini, kendati itu berarti beberapa sirkuit menghelat masing-masing dua balapan.