Soal PSSI dan Pelatih Shin Tae-yong, Ini Kata Menpora

Rabu, 24 Juni 2020 | 10:30 WIB
Soal PSSI dan Pelatih Shin Tae-yong, Ini Kata Menpora
Menpora Zainudin Amali. (Dok : Kemenpora).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menegaskan persoalan yang terjadi antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan pelatih, Shin Tae-yong. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak mau ikut campur atau masuk terlalu jauh dengan urusan PSSI, namun akan terus memantau untuk kebaikan sepak bola Indonesia.

Hal itu diungkapkannya, saat menjadi pembicara diskusi virtual yang diselenggarakan Indonesia Millenials dan Generation Z (I'M Gen Z) di Lantai 9, Situation Room, Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta, Senin (22/6/2020). 

Pada acara ini, Menpora menjelaskan bahwa pada 2021, akan banyak agenda olahraga yang dilakukan. Pada Mei-Juni, Piala Dunia U-20, Olimpiade 2021, Asian Paralympic Games, dan Hari Olahraga Nasional (Haornas) dan beberapa event lainnya.

"Terkait Piala Dunia U-20 tahun 2021 ini, kita memang telah berhasil menjadi tuan rumah, karena salah satu faktor Presiden Joko Widodo meminta ke Presiden FIFA, Gianni Infantino untuk ditunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021," katanya. 

Baca Juga: PSSI Ingin Gunakan Lapangan ABC GBK, Kemenpora: Harus Ikuti Prosedur

"Ini memang pertaruhan besar buat kita. Menjadi tuan rumah adalah tugas utama kita, yang waktu itu juga mendapat jaminan dari kementerian dan lembaga lain. Karena jaminan inilah, kita akhirnya dipercaya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada tahun 2021. PSSI sebagai federasi cabang olahraga sepak bola, kami berikan kesempatan untuk konsentrasi membentuk Timnas Indonesia. Kita mensuport, tapi tidak mau masuk terlalu dalam. Kalau pemerintah masuk terlalu dalam, nanti dinilai intervensi. Sejak menjadi Menpora, steatment ini konsisten saya pertahankan," tambahnya.   

"Persiapan yang ditekankan oleh presiden adalah sukses penyelanggaraan dan sukses tim nasional. Pemerintah bertugas suporting, oleh karena itu, jika ditanya terkait berita antara PSSI, kami memantau perkembanganya. Yang berkontrak itu bukan pemerintah dan pelatih, melainkan PSSI dan pelatih, jadi silakan diselesaikan dengan baik, jangan perang steatment," tegas menteri asal Gorontalo ini.  

Selain bicara persiapan Piala Dunia U-20 dan PSSI, pada acara tersebut, Menpora juga menjelaskan persiapan PON 2020 yang mundur pada 2021. 

"Selanjutanya untuk PON, kenapa kita mudurkan, karena penyelesaian venue dan tempat penginapan dengan kondisi sekarang ini sedang terhambat. Lalu peralatan-peralatan dari luar negeri, otomatis datangnya terlambat, karena ada lockdown dari masing-masing negara yang terkena pandemi Covid-19. Untuk infrastruktur, kami serahkan semua kepada Kementerian PUPR untuk melakukan renovasi dan pembangunan stadion yang direkomendasi oleh FIFA, karena persyaratan FIFA untuk menjadi tuan rumah sangat ketat," katanya       

"Terkait pembinaan usia dini, kita akan berpatokan terhadap Inpres No 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Sepakbola Indonesia. Kewajiban pemerintah membuat road map pembinaan usia dini. Kita akan hidupkan kembali diklat-diklat sepakbola yang ada di daerah," tambahnya. 

Baca Juga: Kemenpora Tidak Melarang Shin Tae-yong Bawa Timnas Indonesia TC di Korsel

"Mengenai pemuda tangguh, saya kira yang paling penting adalah mereka harus patuh dan taat dengan protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah. Kita harap, pemuda kita memiliki kepedulian untuk memutus mata rantai Covid-19. Tangguh untuk dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat luas. Kita harus tetap produktif, namun patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan," ujarnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI