Suara.com - Klub Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Amartha Hangtuah mengaku merasa diuntungkan dengan keputusan IBL yang akan melanjutkan kembali kompetisi musim 2020 tanpa melibatkan pemain asing.
“Tanpa pemain asing cukup menguntungkan karena stok pemain kita lebih banyak dibandingkan tim lain,” kata Asisten Pelatih Hangtuah, Harry Prayogo di Jakarta, Jumat (12/6/2020).
Tak hanya itu, absennya para pemain timnas basket pada lanjutan kompetisi juga dinilai Harry akan membuat peta persaingan IBL 2020 lebih merata. Meski para pemain Indonesia Patriots sudah dikembalikan ke klub masing-masing, mereka memang tidak diizinkan bermain di laga tersisa.
Hangtuah saat ini masih tetap menjalani latihan seadanya di mess klub di kawasan Kemang, Jakarta. Para pemain dari luar kota diminta untuk tidak mudik agar memudahkan manajemen memantau aktivitas mereka.
Baca Juga: Lanjutan IBL 2020 Direncanakan Bergulir 4 September di Satu Kota
Apalagi saat ini, Hangtuah juga sudah memiliki fasilitas lapangan basket baru di dalam mess sebagai salah satu cara menyiasati kebijakan pembatasan sosial bersakala besar (PSBB) di Ibu Kota.
“Pemain tetap menjaga kondisi masing-masing meski dengan segala keterbatasan aktivitas. Kita bersyukur manajamen ambil satu langkah dengan menyediakan lapangan baru ini ketika PSBB diterapkan,” ujarnya seperti dimuat Antara.
Dengan kondisi itu, menurut Harry, Hangtuah lebih siap dalam menghadapi sisa kompetisi.
Untuk menghadapi sisa musim 2020, Hangtuah juga sudah merekrut pelatih fisik baru. Latihan terbatas selama dua hingga tiga bulan terakhir ini bagaimanapun diakuinya telah membuat kekuatan fisik para pemain menurun.
Selanjutnya, Hangtuah akan kembali berlatih di lapangan milik klub di kawasan Bango, Jakarta Selatan apabila Pemprov DKI Jakarta sudah mencabut PSBB yang akan berakhir pada akhir Juni nanti.
Baca Juga: Hadapi New Normal, Pemain HangTuah Akan Jalani Rapid Test Berkala
Operator Liga Bola Basket Indonesia (IBL) bersama klub-klub sebelumnya telah sepakat untuk melanjutkan sisa kompetisi musim 2020 yang direncanakan digelar pada 4 September hingga maksimal 5 Oktober di satu kota; Jakarta atau Yogyakarta.