Polemik Pemberian Poin Olimpiade Ganda Campuran China, Ini Klarifikasi BWF

Senin, 08 Juni 2020 | 16:25 WIB
Polemik Pemberian Poin Olimpiade Ganda Campuran China, Ini Klarifikasi BWF
Ilustrasi bulutangkis [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) akhirnya mengklarifikasi terkait kompensasi poin kualifikasi Olimpiade 2020 untuk tim China dan Hong Kong di Badminton Asia Mixed Team Championships (BAMTC) 2021.

Sebelumnya, BWF tak menjelaskan sektor mana saja dari kedua negara yang bisa meraup poin dari BAMTC 2021.

Kekinian, kompensasi itu ditegaskan BWF hanya berlaku untuk empat sektor kecuali ganda campuran.

China dan Hong Kong mendapat kompensasi lantaran absen mengikuti Badminton Asia Team Championships 2020 (BATC) di Manila, Filipina, karena peraturan pembatasan dari pemerintah setempat terkait Covid-19.

Baca Juga: Rossi Akui Yamaha Jadi Juru Selamat Kariernya Saat Frustrasi 8 Tahun Lalu

Klarifikasi dari BWF disambut baik oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Tak menyertakan sektor ganda campuran dalam kompensasi poin Olimpiade di BAMTC disebut sebagai keputusan yang adil.

"Ini adalah keputusan yang fair untuk semua, memang ini yang kami inginkan yaitu kejelasan bahwa nomor ganda campuran tidak akan dihitung," kata Kasubid Hubungan Internasional PBSI, Bambang Roedyanto.

"Karena negara lain juga tidak dapat poin dari ganda campuran di BATC 2020," tambahnya dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (8/6/2020).

Bagi Indonesia, klarifikasi terkait tidak dihitungnya sektor ganda campuran China dan Hong Kong untuk poin Olimpiade di BAMTC 2021 sangat krusial.

Baca Juga: Batal Tarung H-2 Jelang Duel, Petinju Cantik Mikaela: Saya OTG Covid-19

Pasalnya, satu pasangan ganda campuran Indonesia yakni Hafiz Faizal/Hloria Emanuelle Widjaja belum memastikan tiket lolos ke multievent empat tahunan tersebut.

Hafiz/Gloria kekinian berada di peringkat delapan Race to Tokyo.

Mereka hanya terpaut satu posisi dari wakil Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet yang berada di peringkat sembilan.

"Setahu saya selain Indonesia, tim Malaysia juga sempat mengajukan pertanyaan serupa kepada BWF. Kami hanya ingin memastikan bahwa keputusannya adil untuk semua," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI