Kisah Bona Septano: Frustrasi di Bulutangkis 'Nyasar' Jadi Pilot

Selasa, 02 Juni 2020 | 17:08 WIB
Kisah Bona Septano: Frustrasi di Bulutangkis 'Nyasar' Jadi Pilot
Mantan atlet bulutangkis nasional yang kini menjadi pilot, Bona Septano. [Instagram@bona_septano]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Untuk naik jabatan menjadi pilot, dirinya menyebut butuh proses dan pengalaman yang cukup memakan waktu.

"Sekarang saya masih co-pilot. Co-pilot itu duduknya di kanan, kalau pilot itu kan captain, duduknya di kiri," kata Bona.

"Jadi pilot itu dilihat dari jam terbang biasanya, persyaratan untuk jadi captain itu tiap maskapai beda-beda."

"Kalau Sriwijaya memberlakukan jam terbang minimal 3500-4000 jam, sebelum bisa upgrade jadi captain, jelas co-pilot yang sudah sekitar 2.300 jam terbang itu.

Baca Juga: Begini Sesumbar Valentino Rossi Usai Hengkang dari Monster Yamaha

Bona Septano (kanan) kekinian masih menjadi co-pilot. [Instagram@bona_septano]
Bona Septano (kanan) kekinian masih menjadi co-pilot. [Instagram@bona_septano]

Rindu Bulutangkis

Keikinan Bona mengaku bahagia dengan profesi barunya. Dia memang kerap merindukan bulutangkis.

Tapi, apa yang dijalankannya kini tetap dia syukuri sebagai pemberian Tuhan.

"Saya jadi pilot itu memang kemauan saya sendiri. Jadi saya senang saja menjalaninya, gak ada beban," bebernya.

"Mungkin beda dengan beberapa teman saya yang terpaksa, karena disuruh keluarganya menjadi pilot," pungkas Bona Septano.

Baca Juga: Mayweather Akan Hadiri Pemakaman George Floyd, Korban Kekerasan Polisi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI