Pandemi Belum Reda Indonesia Sambut New Normal, Melati: Ngeri Juga Sih

Melati Daeva cemas karena pandemi corona di Indonesia belum reda.
Suara.com - Pebulutangkis spesialis ganda campuran Indonesia, Melati Daeva Oktavianti merasa was-was dan ngeri dengan wacana new normal yang diserukan pemerintah.
Menurut Melati, pandemi COVID-19 di Indonesia masih belum reda. Situasi itu membuatnya cemas untuk menjalani kegiatan di ruang publik atau keramaian.
"Kalau lihat dari berita kan kasus corona masih naik terus ya. Jadi agak ngeri juga sih," ujar Melati saat dihubungi Suara.com, Kamis (28/5/2020).
"Cuma ya mungkin ini ada new normal soalnya agar ekonomi bisa berputar lagi," tambahnya.
Baca Juga: Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
Kendati masih cemas dengan pandemi di Indonesia, partner Praveen Jordan itu tak menampik jika dirinya terpa rasa bosan setelah terus-menerus menjalani karantina mandiri.

Namun, terkait kebijakan lanjutan karantina mandiri di asrama pemusatan latihan nasional (Pelatnas), dia menyerahkan semua keputusan kepada PBSI.
"Kalau dari saya sendiri sih bingung ya, kalau dikarantina kan kami juga ingin ke luar apabila ada kebutuhan dan keperluan penting," beber Melati.
"Tapi di sisi lain saya masih ngeri juga, soalnya kondisi masih belum kondusif."
![Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (22/1/2020). [Suara.com/Arief Apriadi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/01/22/60314-susy-susanti.jpg)
PBSI sebelumnya ingin atlet tetap menjalani karantina kendati pemerintah telah mengampanyekan wacana new normal. Kondisi kesehatan atlet jadi fokus mereka.
Baca Juga: Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
"Karantina sejauh ini jalan terus. Kami sambil lihat situasi dan anjuran dari pemerintah," kata Susy Susanti saat dihubungi Suara.com, Rabu, 27 Mei 2020.
"Menurut saya sih lebih aman atlet tetap seperti ini, di dalam Pelatnas. Kecuali ada hal yang sangat penting, itu pun akan kami batasi," tambahnya.