Suara.com - Pelatih kepala sektor ganda putra PBSI, Herry Iman Pierngadi menganggap keputusan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) yang akan kembali menggulirkan turnamen pada Agustus 2020 terlalu terburu-buru.
Menurut Herry, rencana yang dilakukan BWF terkesan tak melihat kondisi dunia yang sejatinya belum pulih dari pandemi virus corona Covid-19.
"Menurut saya, aturan ini tak bisa berjalan dengan baik. Pasti terganggu karena setiap negara punya kendala," kata Herry saat dihubungi wartawan, Rabu (27/5/2020).
Untuk diketahui, tim nasional bulutangkis Malaysia disebut Herry hingga kini belum menggelar latihan. Sama halnya dengan para pebulutangkis Jepang.
Baca Juga: BWF Rilis Jadwal Terbaru, PBSI Ogah Dirugikan
"Yang baru latihan itu Indonesia dan China, sepertinya baru itu saja," beber Herry.
"Jadi kalau pemain nanti wajib (ikut pertandingan), menurut saya kurang baiklah. Karena ini memaksakan kondisi," tambahnya.
Kendati sedikit tak setuju dengan kebijakan BWF, Herry tetap menghargai keputusan yang ada dan mengaku bakal tetap mengikuti aturan.
"Tapi, apapun aturan kalau sudah diputuskan juga harus siap diikuti," tandasnya.
Selama kevakuman turnamen, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan kawan-kawan masih tetap menjalani program latihan rutin, dengan intensitas yang dikurangi, menjadi hanya 40 persen.
Baca Juga: Pandemi Corona Belum Reda, PBSI Ragu Jadwal Baru BWF Bisa Berjalan Mulus
PBSI dikabarkan bakal kembali menggelar program secara penuh pada Juni 2020, sebagai upaya mempersiapkan atlet jelang bergulirnya turnamen.