Terungkap! Sebelum ke Olimpiade 2016, Tontowi / Liliyana Sempat Bersitegang

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Senin, 18 Mei 2020 | 21:02 WIB
Terungkap! Sebelum ke Olimpiade 2016, Tontowi / Liliyana Sempat Bersitegang
Reaksi ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir usai mengalahkan pasangan Malaysia di final Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tingginya tekanan Olimpiade sempat dirasakan pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Bahkan, hubungan mereka sempat 'mendingin'.

Hal ini sebagaimana disampaikan Pelatih Ganda Campuran PBSI Richard Mainaky.

"Olimpiade memang berkesan karena kan itu empat tahun sekali. Tekanan menuju olimpiade sangat besar," kata Richard Mainaky.

"Jangankan pemain, saya sebagai pelatih juga merasakan tekanan dan sempat emosional di suatu turnamen. Jadi saat itu baik Tontowi maupun Liliyana sama-sama sensitif," ungkapnya.

Baca Juga: 3 Gelar Paling Prestisius Dalam Karier Tontowi Ahmad

Pelatih Ganda Campuran PBSI Richard Mainaky ditemui di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (3/3/2020). [Suara.com/Arief Apriadi]
Pelatih Ganda Campuran PBSI Richard Mainaky ditemui di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (3/3/2020). [Suara.com/Arief Apriadi]

Richard menceritakan, dirinya sempat meminta bantuan psikolog PBSI demi bisa meredakan ketegangan hubungan antara Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir.

Faktor ketegangan diantara Tontowi dan Liliyana lantaran masalah komunikasi.

"Yang satu teledor, ditegur sama yang satu lagi. Yang satu merasa nggak terima, merasa kalau nggak ada dia juga nggak bisa juara. Hal-hal seperti ini yang sebetulnya masalahnya di komunikasi, karena sebetulnya mereka berdua kan punya tujuan yang sama," paparnya.

"Saya sama Nova (Widianto, asisten pelatih ganda campuran PBSI) sudah coba ngomong sama mereka satu-satu, tapi hasilnya tidak terlalu bagus. Jadi saya ajukan ke Rexy (Mainaky) yang waktu itu jadi Kabid Binpres di PBSI, agar ada psikolog yang menengahi mereka."

"Akhirnya ditugaskanlah Pak Rachman Widohardhono, psikolog PBSI, untuk menangani Owi/Butet—sapaan akrab Tontowi/Liliyana. Dari situ mulai digali dan mereka bicara banyak, sudah mulai ada pengertian, ada komitmen sehingga ada jalan."

Baca Juga: Pensiun, Tontowi Ahmad Ingin Terjun ke Dunia Bisnis

Pebulutangkis Indonesia Tontowi Ahmad (kiri) bersama partnernya di ganda campuran, Liliyana Natsir, merayakan keberhasilan meraih medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (17/8/2016). [AFP/Goh Chai Hin]
Pebulutangkis Indonesia Tontowi Ahmad (kiri) bersama partnernya di ganda campuran, Liliyana Natsir, merayakan keberhasilan meraih medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (17/8/2016). [AFP/Goh Chai Hin]

Lebih jauh, Richard Mainaky tidak memungkiri keputusan training camp di Kudus, Jawa Tengah, menjadi salah satu momen yang memperkuat kekompakkan Owi/Butet.

"Apa yang sudah kami kerjakan bersama psikolog sudah mulai menunjukkan kemajuan. Owi/Butet makin kuat lagi bonding-nya selama di training camp di Kudus," tuturnya.

"Selama karantina itu, saya meminta pertolongan dari Koh Chris (Christian Hadinata) untuk kasih wejangan sama mereka berdua. Waktu itu ada Minarti (Timur) juga yang sudah punya pengalaman di olimpiade."

"Ada satu kata Koh Chris yang sangat menggugah buat Owi/Butet, tapi saya lihat lebih ngena ke Owi. Koh Chris bilang mereka itu soulmate, belahan jiwa. Owi belahan jiwanya Butet, begitu juga sebaliknya. Apa yang mereka lakukan, akan berpengaruh untuk mereka berdua."

"Sekarang kalau Butet kasih tahu Owi, bukannya marah, tapi namanya orang Manado kan kalau ngasih tahu mungkin terdengar tegas. Saya juga sebagai orang Timur juga sering begitu, ngasih tahu anak saya seperti lagi marah padahal tidak."

"Saya lihat setelah itu Owi jadi lain, makanya di olimpiade mereka seperti nggak ada celah. Semua pertandingan sampai final diselesaikan dengan baik," pungkas Richard Mainaky.

Tontowi/Liliyana sukses menyabet medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro usai di partai final mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

Tontowi Ahmad Pensiun

Tontowi Ahmad memutuskan pensiun dari bulutangkis. Keputusan itu disampaikannya melakui akun Instagram pribadinya @tontowiahmad_.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI