"Apa yang sudah kami kerjakan bersama psikolog sudah mulai menunjukkan kemajuan. Owi/Butet makin kuat lagi bonding-nya selama di training camp di Kudus," tuturnya.
"Selama karantina itu, saya meminta pertolongan dari Koh Chris (Christian Hadinata) untuk kasih wejangan sama mereka berdua. Waktu itu ada Minarti (Timur) juga yang sudah punya pengalaman di olimpiade."
"Ada satu kata Koh Chris yang sangat menggugah buat Owi/Butet, tapi saya lihat lebih ngena ke Owi. Koh Chris bilang mereka itu soulmate, belahan jiwa. Owi belahan jiwanya Butet, begitu juga sebaliknya. Apa yang mereka lakukan, akan berpengaruh untuk mereka berdua."
"Sekarang kalau Butet kasih tahu Owi, bukannya marah, tapi namanya orang Manado kan kalau ngasih tahu mungkin terdengar tegas. Saya juga sebagai orang Timur juga sering begitu, ngasih tahu anak saya seperti lagi marah padahal tidak."
Baca Juga: 3 Gelar Paling Prestisius Dalam Karier Tontowi Ahmad
"Saya lihat setelah itu Owi jadi lain, makanya di olimpiade mereka seperti nggak ada celah. Semua pertandingan sampai final diselesaikan dengan baik," pungkas Richard Mainaky.
Tontowi/Liliyana sukses menyabet medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro usai di partai final mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.
Tontowi Ahmad Pensiun
Tontowi Ahmad memutuskan pensiun dari bulutangkis. Keputusan itu disampaikannya melakui akun Instagram pribadinya @tontowiahmad_.
Baca Juga: Pensiun, Tontowi Ahmad Ingin Terjun ke Dunia Bisnis