3 Gelar Paling Prestisius Dalam Karier Tontowi Ahmad

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Senin, 18 Mei 2020 | 19:26 WIB
3 Gelar Paling Prestisius Dalam Karier Tontowi Ahmad
Ekspresi Tontowi Ahmad usai memastikan diri bersama partnernya di ganda campuran, Liliyana Natsir, meraih medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (17/8/2016). [AFP/Ben Stansall]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sederet prestasi telah ditorehkan Tontowi Ahmad. Kini namanya akan bersanding dengan para legenda bulutangkis Indonesia lainnya.

Hal ini seiring keputusan Tontowi Ahmad pensiun dari pentas bulutangkis. Keputusan itu disampaikannya di akun Instagram pribadinya, Senin (18/5/2020).

Sejak dipasangkan dengan Liliyana Natsir pada 2010, prestasi Tontowi Ahmad terus menanjak.

Keduanya menjelma menjadi salah satu pasangan ganda campuran paling ditakuti di dunia.

Baca Juga: Pensiun, Tontowi Ahmad Ingin Terjun ke Dunia Bisnis

Setidaknya ada tiga gelar paling prestisius dari segudang prestasi yang ditorehkan duet Tontowi/Liliyana menurut sang pelatih Richard Mainaky. Berikut ketiga gelar tersebut:

1. All England

Para juara All England, Mohammad Ahsan dan Liliyana Natsir. (Humas PBSI)
Tontowi Ahmad (kiri) dan Liliyana Natsir dalam acara penyambutan usai menjuarai All England 2014. [Humas PBSI]

Duet Tontowi/Liliyana pertama kali meraih gelar All England pada tahun 2012. Kala itu mereka mengalahkan pasangan Denmark, Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl.

Gelar ini dipertahankan Tontowi/Liliyana dalam dua tahun berturut-turut kemudian; 2013 dan 2014.

2. Kejuaraan Dunia

Baca Juga: Ingin Lebih Dekat dengan Keluarga Jadi Alasan Tontowi Ahmad Pensiun

Pebulutangkis ganda campuran andalan Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir merebut gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017 di Glasgow, Skotlandia [AFP]
Pebulutangkis ganda campuran andalan Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir merebut gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017 di Glasgow, Skotlandia [AFP]

Tontowi/Liliyana menasbihkan diri sebagai juara dunia usai menjuarai Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2013.

Ketika itu, mereka harus bersusah payah meladeni perlawanan salah satu musuh bebuyutan mereka, Xu Chen/Ma Jin (China).

Empat tahun kemudian, Tontowi/Liliyana kembali berdiri di podium utama Kejuaraan Dunia Bulutangkis.

Kali ini giliran pasangan Zheng Si Wei/Chen Qing Chen dari China, yang mereka taklukan di partai final.

3. Olimpiade 2016

Reaksi ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir usai mengalahkan pasangan Malaysia di final Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. [AFP]
Reaksi ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir usai mengalahkan pasangan Malaysia di final Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. [AFP]

Tak ada prestasi paling membanggakan bagi seorang atlet selain meraih medali emas Olimpiade. Itulah yang dirasakan Tontowi Ahmad.

Bersama Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad berhasil merebut medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.

Mereka menghempaskan perlawanan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

Prestasi anak didiknya ini menjadi momen tak terlupakan dalam benak Richard Mainaky.

"Kenangan paling indah itu memang di olimpiade, tapi saya rasa sepaket dengan dua Kejuaraan Dunia tahun 2013 dan 2017 serta hattrick All England tahun 2012, 2013 dan 2014," kata Richard.

"Olimpiade memang berkesan karena kan itu empat tahun sekali. Tekanan menuju olimpiade sangat besar."

"Jangankan pemain, saya sebagai pelatih juga merasakan tekanan dan sempat emosional di suatu turnamen. Jadi saat itu baik Tontowi maupun Liliyana sama-sama sensitif," ungkapnya.

Setelah memutuskan pensiun, Tontowi Ahmad berencana akan terjun ke dunia bisnis. Khususnya bisnis properti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI