Tontowi Ahmad Gantung Raket, Sekjen PBSI: Jasanya Tak Akan Dilupakan

Senin, 18 Mei 2020 | 15:21 WIB
Tontowi Ahmad Gantung Raket, Sekjen PBSI: Jasanya Tak Akan Dilupakan
Ekspresi Tontowi Ahmad usai memastikan diri bersama partnernya di ganda campuran, Liliyana Natsir, meraih medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (17/8/2016). [AFP/Ben Stansall]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menghormati keputusan Tontowi Ahmad untuk pensiun. PBSI menyebut tak akan melupakan jasa atlet 32 tahun tersebut.

Tontowi resmi pensiun dari dunia bulutangkis. Surat pengunduran diri dari tim nasional bulutangkis Indonesia telah dia serahkan Senin (18/5/2020).

Menurut Sekjen PBSI, Achmad Budiharto, Tontowi Ahmad adalah seorang pekerja keras. Prestasi yang dipersembahkannya untuk Indonesia, akan selalu dihargai dan dikenang.

Tontowi merupakan salah satu pebulutangkis paling berprestasi yang dimiliki Indonesia. Bersama Liliyana Natsir, dirinya sukses mempersembahkan medali emas Olimpiade 2016.

Baca Juga: Selepas Pensiun, Tontowi Ahmad Diminta Tetap Membumi

Sekretaris Jendral (Sekjen) PBSI, Achmad Budiharto di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. [Suara.com / Arief APRIADI]
Sekretaris Jendral (Sekjen) PBSI, Achmad Budiharto di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. [Suara.com / Arief APRIADI]

"Puncak prestasi Tontowi adalah di Olimpiade Rio 2016. Setelah di Olimpiade London 2012 kita gagal menyumbang medali dari bulutangkis," kata Budiharto dalam rilis yang diterima Suara.com, Senin (18/5/2020).

"Di tahun 2016 bersama Liliyana, Tontowi berhasil mempersembahkan medali emas. Itu adalah jasa yang sangat dihargai oleh PBSI dan seluruh bangsa Indonesia," tambahnya.

Lebih jauh, Budiharto berharap sosok Tontowi Ahmad bisa menjadi role model bagi para pebulutangkis nasional, meskipun dirinya kini sudah tak berkecimpung di jadad tepok bulu.

"Tontowi adalah seorang pekerja keras, tekun, tidak pernah mengenal lelah, terutama kalau dia sedang dapat tantangan," kata Budiharto.

"Saya kira ini bisa menjadi contoh teladan bagi atlet-atlet muda, kerja keras dan disiplinnya patut dicontoh," tandasnya.

Baca Juga: Ikhlas Tontowi Ahmad Pensiun, Richard Mainaky: Roda Berputar

Pebulutangkis Indonesia Tontowi Ahmad (kiri) bersama partnernya di ganda campuran, Liliyana Natsir, merayakan keberhasilan meraih medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (17/8/2016). [AFP/Goh Chai Hin]
Pebulutangkis Indonesia Tontowi Ahmad (kiri) bersama partnernya di ganda campuran, Liliyana Natsir, merayakan keberhasilan meraih medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (17/8/2016). [AFP/Goh Chai Hin]

Tontowi memutuskan pensiun setelah lebih dari satu tahun berpisah dengan Liliyana, partner terbaiknya selama berkiprah di sektor ganda campuran.

Butet--sapaan akrab Liliyana--telah lebih dulu gantung raket pada Januari 2019. Pertandgan terakhir mereka adalah final Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta.

Sebelum mengakhiri karier profesionalnya, Tontowi sempat bertandem dengan dua pebulutangkis muda yakni Winny Oktavina Kandow dan Apriyani Rahayu.

Selama berkarier sebagai pemain pelatnas, Tontowi telah memberikan segudang gelar bagi Indonesia. Selain emas Olimpiade 2016, Tontowi juga pernah manyabet gelar All England dan Kejuaraan Dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI