Jarang yang Tahu, Ducati Ternyata Juga Pernah Goda Fabio Quartararo

Jum'at, 15 Mei 2020 | 08:05 WIB
Jarang yang Tahu, Ducati Ternyata Juga Pernah Goda Fabio Quartararo
Pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo (tengah), meraih pole position pada kualifikasi MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Sabtu (16/11/2019). [AFP/Jose Jordan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manajer Fabio Quartararo, Eric Mahe berujar bahwa pembalap MotoGP asal Prancis ini bakal dicintai fans Valentino Rossi jika ia bisa mengalahkan Marquez.

Gurauan tersebut dilontarkan Eric usai sebelumnya Quartararo berujar bahwa dirinya takut kalau para fans balap di Italia bakal membenci Quartararo lantaran dirinya menggusur posisi Rossi di tim pabrikan Yamaha.

Dilansir dari GP One, Eric juga membeberkan bahwa Quartararo sempat juga digoda oleh tim pabrikan Ducati.

"Jika dia (Quartararo) bisa mengalahkan Marc Marquez, dia akan dianggap sebagai orang Italia selamanya," gurau Eric.

Baca Juga: Sebal Tak Dapat Kesempatan di MotoGP, Begini Curhatan Jonathan Rea

"Strategi dasar kami adalah menunggu Fabio untuk berkembang. Rencana awalnya adalah meraih motor berspek pabrikan di tahun 2020, namun kami telah menyetujui perjanjian untuk ke tim Monster Yamaha mulai 2021," imbuhnya.

Fabio Quartararo (kiri) dan Franco Morbidelli dalam peluncuran motor dan tim untuk MotoGP 2020 di Sirkuit Sepang, Malaysia, Kamis (6/2/2020). [AFP/Mohd Rasfan]
Fabio Quartararo (kiri) dan Franco Morbidelli dalam peluncuran motor dan tim untuk MotoGP 2020 di Sirkuit Sepang, Malaysia, Kamis (6/2/2020). [AFP/Mohd Rasfan]

"Rencananya adalah bukan untuk berganti pabrikan, melainkan untuk menunggu momen tepat. Kami senang dengan hasil bersama Yamaha," terangnya lagi.

Eric Mahe juga menuturkan bahwa pembalap seharusnya berkembang pelan-pelan dari tim satelit ke tim pabrikan, bukan dengan bergonta-ganti tim.

"Kami sempat berbicara dengan Ducati, namun tak ada yang konkrit. Menurut saya pembalap harus berkembang secara alami. Tahun pertama dengan motor tim satelit, tahun kedua dengan motor tim pabrikan di tim yang sama, tahun ketiga pindah ke tim utama." tutur Eric.

Selain itu, Eric juga disebut sebagai salah satu manajer pembalap yang bikin iri. Terkait hal ini, ia mengatakan bahwa saling pengertian adalah kunci.

Baca Juga: 4 Potret Maria Vania Pakai Baju Beratribut Pembalap MotoGP, Siapa Idolanya?

"Saya tak merasa tertekan karena kami saling mengerti. Saya senang dan ini meningkatkan energi saya. Ini tak seperti pekerjaan lain, anda harus saling memahami. Ini tak cuma mengenai bisnis. Ada juga pembalap yang tak bisa saya ajak bekerja sama." pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI