Suara.com - Pembalap MotoGP asal Italia, Andrea Iannone, pada bulan lalu resmi dijatuhi hukuman larangan balapan hingga pertengahan 2021. Hukuman tersebut ia terima usai terbukti positif menggunakan doping.
Dilansir dari Visordown, kuasa hukum Iannone berdalih bahwa pembalap tim Aprilia tersebut tak sengaja mengkonsumsi doping usai memakan makanan yang terkontaminasi di Malaysia.
Kadar doping yang terdapat pada hasil tes Ianonne pun cenderung di bawah batas rata-rata.
Walaupun dalih tersebut diterima, Iannone tetap saja terpaksa harus menjalani hukuman tersebut.
Baca Juga: Titik Terang Jadwal MotoGP 2020, Sirkuit Jerez Spanyol Bakal Jadi Pembuka
Terkait hal ini, Antonio De Rensis selaku kuasa hukum Iannone bakal menyiapkan langkah ekstra.
"Beri tahu saya di depan para juri, bagaimana bisa mereka memberi hukuman 18 bulan pada pembalap yang tak sengaja makan daging di hotel. Lagi pula tentu Iannone tak punya pilihan makanan lain," ujarnya.
"Kalau Iannone makan sembarangan di jalan atau dapat makanan dari orang lain, mungkin ia bisa diragukan. Namun, ia makan di hotel berkelas dan dia telah melakukan apa yang perlu ia lakukan," imbuhnya.
De Rensis percaya bahwa Iannone bakal mendapatkan pencabutan hukuman sehingga bisa ikut MotoGP 2020.
Atau setidaknya dia mendapat pengurangan hukuman dari 18 bulan menjadi setahun. Jika benar demikian, Iannone bisa ikut MotoGP 2021 lengkap beserta tes pramusim.
Baca Juga: Hindari Bentrok, MotoGP Tunggu Kalender Formula 1 Dirilis