Suara.com - Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung tengah menjalani karantina mandiri di pemusatan latihan nasional (Pelatnas) PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
Sejak menjalani karantina sepulangnya dari All England 2020 pada 15 Maret lalu, atlet bulutangkis kelahiran Wonogiri ini praktis tak sekalipun punya kesempatan berjumpa orang tuanya.
Di tengah pandemi Covid-19, Gregoria tak menampik cemas dengan kesehatan ayah dan ibunya.
Sebagai anak tunggal, Gregoria sadar kedua orang tuanya tak memiliki sosok lain untuk menjaga.
Baca Juga: Tinju Dunia: Manny Pacquiao vs Mikey Garcia, Vargas Jagokan Pacman
"Ada rasa khawatir sama orangtua, mereka kan anaknya cuma satu, saya aja, nggak ada lagi yang jagain," kata Gregoria dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Jumat (8/5/2020).
"Apalagi mereka tinggal di daerah dan jauh dari saya. Jadi sekarang lebih sering komunikasi dan memantau kondisi mereka," tambahnya.
Selama menjalani latihan di Pelatnas PBSI, peraih medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior 2017 itu kerap menyempatkan diri untuk menanyakan kabar ayah ibunya via panggilan video.
"Sekarang jadi sering video call sama Bapak dan Ibu, durasinya bisa sampai sejam lebih, kalau dulu paling sebentar," ungkap pemain binaan klub Mutiara Cardinal Bandung.
"Sekarang lagi makan, nonton film, semuanya sambil video call-an sama Bapak dan Ibu," tandas Gregoria.
Baca Juga: 8 Perempuan Pemberani PD II: dari Rasuna Said hingga Ratu Kematian Soviet