Suara.com - Bos Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali mendukung wacana menggelar MotoGP 2020 dengan minimal 10 seri. Menurutnya, hal itu cukup masuk akal.
Pandemi virus Corona Covid-19 membuat nasib MotoGP 2020 terombang-ambing. Ajang balap motor terakbar itu tak kunjung digelar di mana sejumlah seri sudah resmi dibatalkan dan ditunda.
MotoGP Jerman, Belanda, dan Finlandia telah resmi dibatalkan akhir April lalu. Sedangkan empat seri Eropa lainnya, Spanyol, Prancis, Italia, dan Catalunya dalam status penangguhan.
Kondisi pelik itu membuat wacana menggelar setengah dari jumlah keseluruhan seri dalam satu musim menyeruak.
Baca Juga: Bos Dorna Bakal Rilis Jadwal Terbaru MotoGP Bulan Depan
Salah satu sosok yang sempat menyerukan rencana itu adalah Gigi Dall'Igna, manajer tim Ducati Corse.
![Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, memimpin balapan MotoGP Jerman di Sirkuit Sachsenring selepas start, Minggu (7/7/2019). [AFP/Tobias Schwartz]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/29/18266-motogp-jerman.jpg)
"Kami akan mengikuti keputusan Dorna, FIM, dan IRTA, dan saya pikir menggelar minimal 10 seri balapan masih kredibel untuk situasi saat ini," kata Razlan Razali dilansir Crash, Sabtu (2/5/2020).
"Namun, kalau menyelenggarakan seri di bawah jumlah tersebut saya pikir tak sepadan. Bagi pebalap, untuk meraih gelar juara dengan kurang dari 10 balapan, misal 5-6, saya pikir apa gunanya?," tambahnya.
Razlan Razali tak menampik pandemi virus Corona membuat situasi MotoGP 2020 amat sulit. Tak hanya bagi Dorna selaku penyelenggara, tapi bagi tim-tim peserta.
"Saya paham dampak keuangan, saya pikir jika bahkan MotoGP hanya menyelenggarakan seperempat (dari jumlah seri), itu bisa membantu keuangan," kata Razlan.
Baca Juga: Curhatan Eks Pembalap MotoGP Sebelum Terpaksa Pensiun, Bikin Sedih
"Tapi tetap, Anda harus mempertimbangkan antara hal itu dengan kredibelitas balapan, kejuaraan, dan semuanya," tandasnya.