Suara.com - Sekjen PBSI, Achmad Budiharto menyebut kembali diundurnya penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber 2020, menjadi 3-11 Oktober mendatang, cukup menguntungkan.
Dengan asumsi pandemi virus Corona Covid-19 di Indonesia bisa selesai pada bulai Mei, para pebulutangkis Tanah Air jadi punya banyak waktu untuk mempersiapkan diri.
"Kalau lihat perkiraan di Indonesia, puncak Covid-19 akan ada di bulan Mei, jadi bulan Juli atau Agustus mudah-mudahan sudah bisa normal," ujar Budiharto dalam keterangan tertulis yang diterima Sura.com, Rabu (29/4/2020).
"Kalau perkiraan ini tepat, saya rasa Oktober ini waktu yang ideal. Artinya kita punya waktu bulan Agustus dan September untuk mematangkan persiapan," tambahnya.
Baca Juga: 10 Pebalap Top MotoGP yang Redup Usai Pindah Tim (Bagian 2-Habis)
Kendati menyambut baik keputusan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dan Badminton Denmark, Budiharto mengingatkan harus ada turnamen pemanasan sebelum Piala Thomas dan Uber 2020.
Turnamen sebelum kejuaraan beregu paling bergengsi itu akan dijadikan pebulutangkis sebagai ajang pemanasan setelah sejak Maret lalu mengalami kevakuman kompetisi.
"Tapi sekali lagi, sangat tergantung di depannya ada turnamen apa," jelas Budiharto.
Piala Thomas dan Uber 2020 telah mengalami dua kali perubahan tanggal akibat pandemi virus Corona.
Jadwal asli turnamen yang akan berlangsung di Aarhus, Denmark itu adalah 16-24 Mei.
Baca Juga: Kisah Pilu Rustico Torrecampo, Petinju Pertama yang Pukul KO Manny Pacquiao
BWF lalu mengundurnya ke tanggal 15-23 Agustus 2020, sebelum kekinian kembali dimundurkan ke 3-11 Oktober 2020.