10 Pebalap Top MotoGP yang Redup Usai Pindah Tim (Bagian 1)

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Selasa, 28 April 2020 | 05:05 WIB
10 Pebalap Top MotoGP yang Redup Usai Pindah Tim (Bagian 1)
Pebalap Spanyol Sete Gibernau (tengah) merayakan keberhasilannya menjuarai MotoGP Spanyol 2004. Diikuti kemudian oleh Max Biaggi (kiri) dan Alex Barros. Ketiganya meredup kebintangannya setelah pindah ke tim lain. [AFP/Pierre-Philippe Marcou]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seperti lintasan sirkuit, para pebalap MotoGP juga tak terhindar dari yang namanya 'kelak-kelok' kehidupan.

Tak sedikit bahkan mereka yang mengalami surut prestasi usai pindah tim.

Berikut 10 pebalap top MotoGP yang meredup prestasinya usai pindah tim dalam 17 tahun terakhir:

10. Alex Barros (Brasil) — Tech 3 Yamaha (2003)

Baca Juga: MotoGP: Ancaman Jack Miller pada Tim Pabrikan Ducati

Pebalap asal Brasil, Alex Barros, saat memperkuat tim Tech 3 Yamaha di MotoGP 2003. [AFP/Pierre-Philippe Marcou]
Pebalap asal Brasil, Alex Barros, saat memperkuat tim Tech 3 Yamaha di MotoGP 2003. [AFP/Pierre-Philippe Marcou]

Alex Barros mendapat ekspektasi tinggi saat bergabung ke Tech 3, tim satelit Yamaha, pada tahun 2003.

Prestasinya diharapkan kian menjulang setelah sebelumnya menempati peringkat keempat selama tiga musim berturut-turut bersama tim Pons Honda.

Namun, pebalap Brasil ini gagal memenuhi ekspektasi, finis peringkat sembilan klasemen akhir pebalap MotoGP, dengan sekali naik podium dan kembali ke Honda pada tahun berikutnya.

9. Max Biaggi (Italia) — Honda (2005)

Pebalap asal Italia, Max Biaggi, saat memperkuat tim Repsol Honda di MotoGP 2005. [AFP/Lluis Gene]
Pebalap asal Italia, Max Biaggi, saat memperkuat tim Repsol Honda di MotoGP 2005. [AFP/Lluis Gene]

Banyak yang menggadang-gadang Max Biaggi bakal jadi pesaing terberat Valentino Rossi saat ia memperkuat tim pabrikan Honda pada tahun 2005.

Baca Juga: Line-up Seri Ketiga Virtual MotoGP Spanyol, Rossi Absen

Namun, prediksi tersebut salah total. Ia hanya mampu finis kelima tanpa sekalipun menang, dan empat kali naik podium.

Bahkan, ia dua tingkat di bawah rekan setimnya Nicky Hayden yang menempati peringkat ketiga klasemen akhir pebalap MotoGP.

8. Sete Gibernau (Spanyol) — Ducati (2006)

Pebalap asal Spanyol, Sete Gibernau, saat memperkuat tim Ducati di MotoGP 2006. [AFP/Mario Laporta]
Pebalap asal Spanyol, Sete Gibernau, saat memperkuat tim Ducati di MotoGP 2006. [AFP/Mario Laporta]

Sete Gibernau merupakan rival terberat Valentino Rossi pada 2003-2004. Setelah insiden tak terlupakan pada 2005, persaingan antar kedua pebalap diharapkan akan kembali terjadi pada 2006 saat Gibernau pindah ke Ducati.

Tapi harapan itu hanya tinggal harapan. Gibernau juga mengalami kecelakaan mengerikan di Barcelona dan Estoril, membuat dia tak bisa mengikuti balapan selama beberapa seri.

Di akhir musim posisinya digantikan pebalap Australia, Casey Stoner, dan setelahnya Sete Gibernau memilih pensiun dari MotoGP.

7. Marco Melandri (Italia) — Ducati (2008)

Pebalap asal Italia, Marco Melandri, saat memperkuat tim Ducati di MotoGP 2008. [AFP/Wrooom2008]
Pebalap asal Italia, Marco Melandri, saat memperkuat tim Ducati di MotoGP 2008. [AFP/Wrooom2008]

Sama seperti Sete Gibernau, Marco Melandri kesulitan 'menaklukkan' motor Desmosedici saat ia pindah ke Ducati pada tahun 2008.

Ia hanya mampu finis ke-17, peringkat terendah dari kariernya di mana Melandri pernah menjadi juara dunia kelas 250cc musim 2002.

Prestasi ini bertolak belakang dengan rekan setimnya, Casey Stoner, yang menjadi runner-up MotoGP di belakang Valentino Rossi.

6. James Toseland (Inggris) — Tech 3 Yamaha (2008-2009)

Pebalap asal Inggris, James Toseland, saat memperkuat tim Tech 3 Yamaha di MotoGP 2008. [AFP/Karim Jaafar]
Pebalap asal Inggris, James Toseland, saat memperkuat tim Tech 3 Yamaha di MotoGP 2008. [AFP/Karim Jaafar]

Setelah dua kali jadi juara dunia Superbike (WSBK), James Toseland mencoba peruntungan dengan tampil di kejuaraan MotoGP pada tahun 2008, bersama tim Tech 3 Yamaha.

Di awal-awal pebalap Inggris ini sempat tampil menjanjikan, dengan berada di barisan depan.

Namun, Toseland gagal menempati lima besar dalam dua musim di MotoGP, dan posisinya digantikan juara WSBK lainnya, Ben Spies, pada tahun 2010.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI