"Belum lagi kita bicara distribusi dan pengirimannya dan berbagai hal yang juga menyangkut itu," jelas Zainudin.
Zainuddin menyampaikan hal tersebut seusai mengikuti rapat terbatas melalui video conference yang dipimpin Presiden Jokowi dengan agenda "Pembahasan tentang Kelanjutan Pelaksanaan PON XX".
Usulan penundaan PON 2020 Papua juga diajukan oleh sejumlah induk cabang olahraga di Tanah Air.
"Dan diskusi kami dengan KONI pusat, ada surat dari gubernur Papua, kemudian rekomendasi dari rapat kerja dengan Komisi X DPR RI yang minta ditunda, maka itu menjadi pertimbangan yang kami laporkan kepada Bapak Presiden," ujar Zainuddin.
Baca Juga: Sudah Dapat Segalanya dari Uang hingga Capres, Pacquiao Disarankan Pensiun
Sedangkan dari sisi kesiapan kontingen, dengan pandemi Covid-19, maka seluruh latihan yang terpusat di daerah-daerah atau pelatda juga terhenti.
"Sekarang ini mereka melakukan latihan secara mandiri. Tentu hanya untuk menjaga kebugaran saja tapi untuk prestasi yang maksimal, tidak bisa kita harapkan," kata Zainuddin.
Padahal PON adalah puncak prestasi olahraga di tingkat nasional sehingga target prestasi di PON pun dinilai tidak dapat tercapai bila hanya dilatih dalam waktu satu dua hari.
"Maka berbagai pertimbangan ini, Presiden mengambil keputusan untuk menunda pelaksanaan PON 2020 dan Peparnas (Pekan Paralimpiade Nasional) XVI bulannya Oktober tahun 2021," ujar Zainudin.
"aya kira, waktu satu tahun penundaan adalah waktu ideal baik untuk persiapan infrastruktur, venue dan tempat penginapan maupun untuk persiapan kontingen serta pengadaan alatnya," pungkas Menpora Zainudin Amali.
Baca Juga: Lima Pembalap Top MotoGP Ini Tak Pernah Jadi Juara Dunia di Kelas Primer