4 Alasan PON 2020 Papua Ditunda ke Tahun Depan

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Kamis, 23 April 2020 | 20:05 WIB
4 Alasan PON 2020 Papua Ditunda ke Tahun Depan
Suasana lokasi Venue PON 2020 Papua, Kampung Harapan, Sentani, Jayapura, Papua, Kamis (16/4/2020). [ANTARA FOTO/Gusti Tanati]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua resmi ditunda. Setidaknya ada empat alasan PON 2020 Papua ditunda.

Penundaan PON 2020 diputuskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Terbatas di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/4/2020).

Penundaan PON 2020 yang rencananya berlangsung 20 Oktober hingga 2 November 2020, menjadi Oktober 2021, imbas dari virus Corona Covid-19 di Indonesia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan Rapat Terbatas via video conference dengan agenda "Pembahasan tentang Kelanjutan Pelaksanaan PON XX" bersama sejumlah menteri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/4/2020). [Dok. Kemenpora]
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan Rapat Terbatas via video conference dengan agenda "Pembahasan tentang Kelanjutan Pelaksanaan PON XX" bersama sejumlah menteri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/4/2020). [Dok. Kemenpora]

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali yang turut menghadiri Ratas menyampaikan beberapa alasan terkait penundaan PON Papua.

Baca Juga: Sudah Dapat Segalanya dari Uang hingga Capres, Pacquiao Disarankan Pensiun

"Pertama, penyelesaian pekerjaan fisik venue yang masih berlangsung sampai dengan sebelum Covid-19, akhirnya harus tertunda," kata Zainudin.

"Sehingga belum semua venue yang direncanakan akan digunakan untuk seluruh pertandingan cabang-cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada PON XX tahun 2020 ini tidak bisa diteruskan pelaksanaannya."

Zainudin menambahkan, barang-barang yang dibutuhkan kurang tersedia, dan distribusi bahan untuk pembangunan yang didatangkan dari luar Papua juga mengalami hambatan karena saat ini Pemerintah Provinsi Papua memberlakukan penutupan.

"Di samping itu, tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di sana sebagian juga didatangkan dari luar Papua," lanjut Zainudin.

Pertimbangan lain adalah, dalam situasi pandemi Covid-19 di seluruh dunia, maka muncul kesulitan pengadaan peralatan.

Baca Juga: Lima Pembalap Top MotoGP Ini Tak Pernah Jadi Juara Dunia di Kelas Primer

"Negara-negara produsen yang tadinya diharapkan kita bisa minta untuk suplai peralatan-peralatan olahraga yang akan digunakan, ternyata juga mengalami kondisi yang sama sehingga mereka juga dalam produksinya terkendala."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI