Pandemi Covid-19, Praveen / Melati Terhindar dari Mitos Olimpiade

Rabu, 22 April 2020 | 14:13 WIB
Pandemi Covid-19, Praveen / Melati Terhindar dari Mitos Olimpiade
Ekpresi pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, usai memastikan meraih gelar All England 2020 di Arena Birmingham, Inggris, Minggu (15/3/2020). [Dok. PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi virus Corona Covid-19 memaksa Olimpiade 2020 Tokyo diundur ke tahun depan. Kondisi itu membuat Praveen Jordan/Melati Daeva Okavianti terhindar dari mitos Olimpiade.

Sektor ganda campuran memiliki mitos tersendiri di Olimpiade. Pasangan yang menjuarai All England di tahun yang sama dengan penyelenggaraan Olimpiade, akan gagal meraih medali emas.

Kutukan itu sudah berlangsung sejak sektor ganda campuran dipertandingkan di Olimpiade 1996 Atlanta, dengan yang teranyar dialami Praveen Jordan/Debby Susanto.

Praveen/Debby datang ke Olimpiade 2016 Brasil sebagai juara All England. Namun, kehebatan mereka di tanah Inggris tak terulang di Brasil setelah kandas di perempat final.

Baca Juga: Pedrosa Nilai Rossi dan Marquez, Air Mata Susy

Praveen Jordan/Debby Susanto membawa harum nama Indonesia dengan menjadi juara di turnamen bulutangkis tertua di dunia [Humas PBSI]
Praveen Jordan/Debby Susanto membawa harum nama Indonesia dengan menjadi juara di All England 2016. [Humas PBSI]

Mereka dikalahkan pasangan Indonesia lainnya, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, yang akhirnya keluar sebagai peraih medali emas Olimpiade 2016.

Penundaan Olimpiade 2020 ke tahun depan, membuat Praveen yang kini berpasangan dengan Melati Daeva Oktavianti bakal terhindar dari mitos tersebut.

Sebagaimana diketahui, Praveen/Melati pasangan ganda campuran peraih gelar juara All England 2020.

"Saya dengar soal (mitos) ganda campuran itu, kalau yang juara All England di tahun yang sama, tidak akan menang Olimpiade," ujar Melati saat dihubungi Suara.com, Rabu (22/4/2020).

"Karena Olimpiade 2020 mundur, jadi ibaratnya kutukan itu terlewat, meski hal itu memang cuma mitos," tambahnya.

Baca Juga: Penilaian Dani Pedrosa soal Valentino Rossi dan Marc Marquez

Melati sendiri enggan percaya dengan mitos tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI