Kartini Olahraga: Susy Kenang Emas Olimpiade dan Air Mata untuk Ibu Pertiwi

Selasa, 21 April 2020 | 15:39 WIB
Kartini Olahraga: Susy Kenang Emas Olimpiade dan Air Mata untuk Ibu Pertiwi
Legenda bulutangkis Indonesia yang juga Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti. [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti kembali mengenang perjuangannya dalam meraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona.

Kisah kerja kerasnya dalam mengharumkan nama Indonesia, dijelaskan Susy kepada Menpora Zainudin Amali dalam acara Ngobrol Online Menpora Bareng Kartini Olahraga Indonesia, Selasa (21/4/2020).

Kegiatan bincang-bincang lewat Instagram Live itu merupakan inisiasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk memperingati Hari Kartini.

Dalam mengawali kisah perjuangannya, Susy mengaku Kartini menjadi sosok penting baginya.

Baca Juga: Ada Larangan Salat Tarawih Berjamaah, Muazin Masjidil Haram Menangis

Berkat perjuangan Kartini, perempuan Indonesia punya kesempatan besar menggeluti bidang apa pun.

"Saya sebagai wanita ingin berikan suatu yang terbaik lewat bakat saya yaitu bulutangkis," ujar Susy.

Susi Susanti. (AFP)
Susy Susanti. (AFP)

Susy menegaskan berkarier sebagai atlet bukanlah pekerjaan mudah.

Sebagai wanita, dia menanamkan sikap optimis dan pantang menyerah sehingga bisa dikenal sebagai legenda seperti sekarang.

"Pekerjaan ini tidak mudah, butuh kerja keras dan perjuangan. Tapi dengan kerja keras, cita-cita saya sebagai juara dunia bisa tercapai," jelas perempuan yang kini menjabat Kabid Binpres PBSI.

Baca Juga: Soal Kans Balik ke Red Bull, Begini Respons Si Musang Madu

Sebelum mengharumkan nama Indonesia di Olimpiade, kebintangan Susy sudah terlihat sejak muda. Dia kerap menjuarai berbagai turnamen termasuk Piala Dunia pada 1989.

"Begitulah perjalanan karier saya selama ini, dan Puji Tuhan puncak karier saya adalah menyumbang medali emas Olimpiade perdana bagi Indonesia dan untuk cabor bulutangkis," tambahnya.

Susy meraih meraih podum tertinggi di Olimpiade 1992 Barcelona setelah di babak final sukses menundukkan tunggal putri Korea Selatan, Bang Soo Hyun, 5-11, 11-5, 11-3.

Air mata perjuangan demi Ibu Pertiwi pun berderai dari mata Susy Susanti saat lagu Indonesia Raya berkumandang dalam acara seremoni penyerahan medali emas Olimpiade 1992 Barcelona.

Setelah menjadi atlet pertama Indonesia yang berhasil menyumbang emas Olimpiade, karier pebulutangkis kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat itu masih berlanjut.

Dia sempat meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia 1993, Piala Dunia 1993, 1994, 1996, dan 1997, sebelum pensiun satu tahun kemudian.

Pada tahun 2004, Susy mendapatkan penghargaan dari Federasi Bulutangkis Internasional (IBF) yang kini berubah nama menjadi BWF.

Namanya masuk dalam jajaran Hall of Fame, bersanding dengan legenda-legenda lainnya seperti Rudy Hartono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI