Djokovic Dilema jika Vaksin Virus Corona Jadi Kewajiban

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Senin, 20 April 2020 | 10:46 WIB
Djokovic Dilema jika Vaksin Virus Corona Jadi Kewajiban
Petenis Serbia, Novak Djokovic, saat kalah di Australia Terbuka 2017, Kamis (19/1/2017). [Paul Crock/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petenis peringkat satu dunia Novak Djokovic menghadapi dilema. Secara pribadi ia menolak bila para petenis diwajibkan mendapat vaksin sebelum meneruskan musim kompetisi yang tengah berhenti akibat pandemi Covid-19.

"Secara pribadi saya menentang vaksin dan saya tidak akan mau dipaksa oleh siapapun untuk mendapat vaksin agar dapat bepergian," kata Djokovic dalam dialog Facebook dengan sejumlah atlet Serbia, Senin (20/4/2020).

"Namun jika itu menjadi kewajiban, apa yang akan terjadi? Saya akan harus mengambil keputusan."

"Saya memiliki pemikiran sendiri mengenai masalah itu dan apakah pemikiran-pemikiran tersebut akan berubah seiring berjalannya waktu, saya tidak tahu," tambahnya.

Baca Juga: Gara-gara COVID-19, Atlet Renang Indah Rusia Pindah Latihan ke Bak Mandi

Petenis Serbia Novak Djokovic mencium trofi juara Wimbledon setelah mengalahkan Roger Federer di final putra. Laurence Griffiths / POOL / AFP
Petenis Serbia Novak Djokovic mencium trofi juara Wimbledon setelah mengalahkan Roger Federer di final putra. Laurence Griffiths / POOL / AFP

Meski demikian, Djokovic paham bahwa jika musim kompetisi tenis dimulai lagi pada Juli atau Agustus, vaksin akan menjadi sesuatu yang penting.

Pada bulan lalu, mantan petenis peringkat satu putri Amelie Mauresmo mengatakan sisa musim 2020 semestinya dibatalkan.

Adapun jika musim itu dilanjutkan, kata Mauresmo, para petenis harus mendapat vaksin virus Corona.

"Sirkuit internasional sama dengan petenis dari berbagai bangsa ditambah manajemen, penonton, dan orang-orang dari empat penjuru dunia yang menghidupkan ajang-ajang itu. Tidak ada vaksin = tidak ada (kompetisi) tenis," cuit peraih dua gelar Grand Slam.

Para ahli medis mengatakan vaksin Corona belum akan siap sampai tahun depan. Pernyataan itu meningkatkan keraguan apakah masih ada turnamen tenis yang dapat dimainkan tahun ini.

Baca Juga: Lukman Niode Meninggal, Kakak: Positif Covid-19, Orang Tanpa Gejala

Kejuaraan Wimbledon tahun ini telah dibatalkan, yang merupakan pertama kali terjadi sejak Perang Dunia II.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI