Suara.com - Penundaan Olimpiade 2020 Tokyo hingga tahun depan dinilai tak akan menggaransi multievent empat tahunan itu bisa terlaksana sesuai harapan.
Menurut Profesor Kesehatan Masyarakat Global dari Universitas Edinburgh, Devi Sridhar, Olimpiade edisi ke-32 itu akan sulit terlaksana apabila vaksin virus Corona belum ditemukan.
"Jika kita mendapatkan vaksin tahun depan, saya pikir menggelar [Olimpiade] itu realistis," ujar Devi Sridhar, dilansir BBC, Minggu (19/4/2020).
"Vaksin akan menjadi game changer, apabila vaksinya efektif, terjangkau, dan tersedia. Apabila tak ada trobosan ilmiah, itu [menggelar Olimpiade] sangat tidak realistis," tambahnya.
Baca Juga: Soal Penundaan Olimpiade 2020, Anthony Ginting: Saya Ambil Positifnya Aja
Menurut Sridhar, keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan tuan rumah Jepang memundurkan jadwal Olimpiade hingga 2021 adalah keputusan yang tepat.
Sambil menata ulang perencanaan penyelenggaraan, segenap pihak yang terlibat di Olimpiade 2020 juga memberikan para ilmuan waktu untuk mendapatkan vaksin yang efektif.
"Saya pikir vaksin adalah satu-satunya cara Anda untuk menghadapi situasi ini. Karena ilmu pengetahuan dalam jangka waktu yang panjang adalah sebuah cara agar kita bisa keluar dari situasi sekarang," tandasnya.
Olimpiade 2020 Tokyo ditunda akibat pandemi virus Corona yang tengah melanda dunia. Jadwal baru telah ditentukan yakni pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 mendatang.
Baca Juga: Lelang Jersey Olimpiade, Tontowi Ahmad Prihatin Nasib Pekerja Informal