Jadwal Baru Indonesia Open Belum Jelas, PBSI Koordinasi dengan Istora

Rabu, 15 April 2020 | 15:06 WIB
Jadwal Baru Indonesia Open Belum Jelas, PBSI Koordinasi dengan Istora
Pasangan Marcus Gideon-Kevin Sanjaya bersalaman Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan usai pertandingan babak final ganda putra Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/7). [Suara.com/Arief Hermawan P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belum diumumkannya jadwal baru untuk Indonesia Open 2020 membuat PBSI harus berkoordinasi dengan manajemen Istora Senayan, terkait reservasi ulang venue pertandingan.

Indonesia Open 2020 sejatinya bakal berlangsung pada 16-21 Juli mendatang. Namun, pandemi virus Corona memaksa Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dan PBSI sepakat menunda ajang itu.

Namun, BWF hingga kini tak kunjung memberi kepastian terkait jadwal baru untuk turnamen bulutangkis paling akbar di Tanah Air itu.

Kondisi itu membuat PBSI serba salah. Mereka ingin segera menyewa Istora Senayan, namun terbentur ketidaktahuan kapan Indonesia Open 2020 akan berlangsung.

Baca Juga: Lelang Jersey Olimpiade, Tontowi Ahmad Prihatin Nasib Pekerja Informal

"Reservasi Istora ternyata cukup padat akibat banyak event yang ditunda," kata Sekjen PBSI Achmad Budiharto dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (15/4/2020).

"Kami minta dibuatkan beberapa alternatif ke manajemen Istora, kira-kira dari September sampai Desember. Nanti akan kami sampaikan ini ke BWF, mana yang cocok jadwalnya," tambahnya.

Sebelumnya, PBSI telah mengajukan tanggal baru penyelenggaraan Indonesia Open 2020 kepada BWF, yakni 29 September hingga 4 Oktober 2020.

Sejatinya merupakan tanggal event Indonesia Masters 2020 Super 100.

Namun, Budiharto menjelaskan bahwa BWF belum bisa menentukan. Itu karena banyaknya turnamen-turnamen lainnya yang turut ditunda.

Baca Juga: Danny Garcia: Jika Manny Pacquiao Ingin Dapat Banyak Uang, Lawan Saya!

"Hingga saat ini BWF masih belum menentukan bagaimana kelanjutan event yang di-suspend," beber Budiharto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI