Suara.com - PBSI setuju bila jadwal Piala Thomas dan Uber 2020 kembali diundur. Menggelar turnamen tanpa persiapan matang disebut akan jadi langkah gegabah.
Nasib penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber 2020 kian tak jelas setelah pemerintah Denmark selaku tuan rumah, memberlakukan larangan kegiatan keramaian berskala besar hingga akhir Agustus 2020.
Sebelumnya, turnamen bulutangkis beregu paling bergengsi di dunia itu telah mengalami penjadwalan ulang dari 16-24 Mei 2020 menjadi 15-23 Agustus 2020.
"Dari segi kepanitiaan, persiapan Piala Thomas dan Uber pasti butuh waktu yang tidak sebentar," ujar Sekjen PBSI Achmad Budiharto dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (15/4/2020).
Baca Juga: Baku Tembak dengan Kelompok Takfiri di Kairo, Satu Polisi Tewas
"Jadi memang sangat gegabah kalau event sebesar Piala Thomas dan Uber tetap dipaksakan tanpa persiapan yang cukup hanya mengikuti jadwal yang ada," tambahnya.
Dari sisi atlet, Budiharto juga menilai kondisi yang ada saat ini kurang ideal.
Para pebulutangkis, kata Budiharto, butuh persiapan matang untuk bisa mengeluarkan kemampuan terbaik.
"Untuk menuju event besar itu banyak aspek yang mesti dipersiapkan. Atlet kalau mau tanding di turnamen besar juga tidak gampang, tahapan persiapan yang dilalui cukup panjang," tandas Sekjen PBSI Achmad Budiharto.
Baca Juga: Danny Garcia: Jika Manny Pacquiao Ingin Dapat Banyak Uang, Lawan Saya!