Bos Louvre: Dari Lubuk Hati Paling Dalam Saya Ingin IBL 2020 Berhenti Total

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Senin, 13 April 2020 | 14:55 WIB
Bos Louvre: Dari Lubuk Hati Paling Dalam Saya Ingin IBL 2020 Berhenti Total
Pemilik Louvre Surabaya, Erick Herlangga (kiri). [Dok. Louvre]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemilik Louvre Surabaya Erick Herlangga berharap kompetisi bola basket Indonesian Basketball League (IBL) 2020 tak berlanjut.

Menurut Erick, usaha melanjutkan liga yang terhenti akan memakan upaya yang besar dari mulai finansial hingga kontrak kerja pemain asing.

"Kalau misal liga tak lanjut, itu lebih enak. Jadi kami bisa bilang ke sponsor bahwa liga tak lanjut dan uangnya akan saya gunakan untuk musim berikutnya," ujar Erick melalui video conference, Senin (14/4/2020).

Erick bukan tak menghormati IBL dengan pernyataannya itu. Menurutnya, IBL memang punya tanggung jawab melanjutkan liga lantaran adanya kontrak dengan sponsor.

Baca Juga: Kisah Tragis Legenda Tinju Dunia, Tewas Sehari Sebelum Ultah ke-46

Namun, situasi pandemi virus Corona yang terjadi saat ini di Indonesia, disebutnya amat menyulitkan keinginan kembali menggulirkan IBL 2020 yang terhenti sejak 13 Maret lalu.

Selain masalah finansial, IBL dinilai Erick juga dihadapkan dengan pemenuhan kontrak pemain asing untuk mau kembali ke Indonesia.

Saat ini, para pemain asing telah dipulangkan ke negara asalya.

"Saat ini Amerika Serikat—mayoritas negara asal pemain asing IBL—itu jadi negara nomor satu terdampak virus Corona," ujar Erick.

"Apakah nanti bulan Juli para pemain asing ini boleh datang ke Indonesia? Apakah masyarakat kita memperbolehkan? Lagi pula apakah pemain asing itu sendiri mau datang?"

Baca Juga: 5 Petinju yang Gila Judi, Salah Satunya Taruhan Rp 5,6 M Dalam Sabung Ayam

"Kita tahu di Amerika Serikat itu, orang-orang yang tanpa pekerjaan akan dapat gaji sementara. Kalau mereka datang ke sini, artinya dihitung kerja," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI