Imbas Pandemi Covid-19, Renault Liburkan Karyawan Tim hingga Akhir Mei

Reky Kalumata Suara.Com
Sabtu, 11 April 2020 | 18:07 WIB
Imbas Pandemi Covid-19, Renault Liburkan Karyawan Tim hingga Akhir Mei
Pebalap Renault Daniel Ricciardo saat melaju di GP F1 Azerbaijan di sirkuit kota Baku. Alexander NEMENOV / AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Renault telah meliburkan sebagian besar staf tim Formula 1 mereka hingga akhir Mei dan pihak manajemen juga mendapati pemotongan gaji imbas pandemi COVID-19.

Pabrikan otomotif itu pada Jumat (10/4/2020) mengumumkan jika pabrik mesin mereka di Viry-Chatillon, Prancis, telah menerapkan jadwal kerja paruh waktu mulai 6 April hingga setidaknya 12 pekan ke depan.

"Sebagian besar staf Enstone akan secara efektif menjalani shutdown (cuti) hingga 32 Mei. Ini akan ditinjau tergantung dengan perkembangan situasi," demikian pernyataan resmi Renault seperti dikutip Antara dari Reuters.

Pebalap Renault, Daniel Ricciardo. [ANDREJ ISAKOVIC / AFP]
Pebalap Renault, Daniel Ricciardo. [ANDREJ ISAKOVIC / AFP]

Renault Sport Racing akan menerapkan skema retensi pekerjaan yang telah ditentukan oleh pemerintah Inggris dengan harapan bisa mengalokasikan dana dari pemerintah itu untuk menjamin para pegawainya menerima setidaknya 80 persen gaji mereka.

Baca Juga: Jika MotoGP 2020 Batal, Quartararo Tetap di Petronas Tahun Depan?

"Gaji dari staf aktif, termasuk manajemen, akan dikurangi dengan proporsi yang sama," kata mereka.

Tiga tim lain yang bermarkas di Inggris; McLaren, Williams dan Racing Point, telah terlebih dahulu memutuskan untuk meliburkan karyawan dan pebalap mereka pun mendapat pemotongan gaji.

Sedangkan Renault, yang diperkuat duet pebalap Daniel Ricciardo dan Esteban Ocon, menjadi tim pabrikan pertama yang melakukan hal seperti itu.

Bos tim Renault Cyril Abiteboul mengatakan jika mengukur dampak nyata dari krisis kesehatan global di olah raga tersebut sangat lah sulit, sementara Prancis dan Inggris menerapkan lockdown demikian juga sebagian besar negara-negara tuan rumah grand prix.

"Oleh karena itu, kami harus mengerahkan segala tindakan yang kami miliki untuk melewati masa ketidakjelasan dan ketidakaktifan yang berkepanjangan ini sebaik mungkin, sekaligus melindungi keseluruhan tim yang telah kami bangun selama empat tahun terakhir," kata Abiteboul.

Baca Juga: Efek Domino Ditundanya MotoGP, Kontrak Pembalap Minim Kepastian?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI