Suara.com - Sekitar 25 tahun sudah Manny Pacquiao menjalani karier tinju profesional sejak mengukir debut pada 22 Januari 1995.
Sejak saat itu, legenda tinju dunia asal Filipina ini telah melakoni 71 pertarungan. Rinciannya 62 kali menang, 39 diantaranya lewat KO, 7 kali kalah, dan dua seri.
Termasuk kemenangan atas petinju Indonesia Ippo Gala yang dikalahkan Manny Pacquiao lewat TKO ronde kedua di Mandaluyong, Filipina, 27 Juli 1996.
Manny Pacquiao menjadi satu-satunya petinju yang mampu menjuarai delapan kelas berbeda.
Baca Juga: Tinju Dunia: Bukan Si Leher Beton, Ini Lawan Terberat Lennox Lewis
Dimulai dari kelas terbang, lalu bantam super, bulu, bulu super, ringan, ringan super, welter, dan welter super.
Tak terhitung sudah petinju top dunia yang dihadapi pemilik nama lengkap Emmanuel Dapidran Pacquiao itu.
Namun, dikutip Suara.com dari Manila Bulletin, Selasa (7/4/2020), hanya empat petinju menurut Manny Pacquiao yang dianggapnya sebagai lawan terberat.
Dari keempat petinju tersebut tak ada nama Floyd Mayweather Jr. yang dihadapinya pada 2 Mei 2015 silam.
Lantas siapa sajakah keempat petinju yang jadi lawan terberat Manny Pacquiao? Berikut ulasannya:
Baca Juga: Pernah Pukul KO Manny Pacquiao, Garcia Contek Gaya Juan Manuel Marquez
1. Juan Manuel Marquez (Meksiko)
Sepanjang hidup Manny Pacquiao pastinya tidak akan pernah lupa dengan nama Juan Manuel Marquez.
Ya, legenda tinju dunia asal Meksiko itu empat kali bertarung dengan Pacman—julukan Manny Pacquiao.
Duel pertama Manny Pacquiao vs Juan Manuel Marquez terjadi pada 8 Mei 2004. Hasil pertarungan ini berakhir seri.
Empat tahun kemudian keduanya kembali bertemu. Tepatnya 15 Maret 2008 di Mandalay Bay Events Center, Las Vegas, Amerika Serikat.
Kedua petinju bertarung ketat. Namun Manny Pacquiao keluar sebagai pemenang. Begitu juga dengan duel ketiga mereka pada 12 November 2011.
Juan Manuel Marquez membuat gempar para pencinta tinju dunia setelah ia memukul KO Manny Pacquiao di ronde keenam dalam pertemuan keempat mereka, 8 Desember 2012.
Bahkan, akibat pukulan telak dari Marquez, Manny Pacquiao sempat tidak sadarkan diri selama beberapa detik.
2. Erik Morales (Meksiko)
Sama seperti Juan Manuel Marquez, Erik Morales masuk dalam daftar tiga petinju yang lebih dari dua kali melawan Manny Pacquiao.
Satu petinju lainnya yakni Timothy Bradley dari Amerika Serikat.
Manny Pacquiao pertama kali bertarung melawan Erik Morales pada 19 Maret 2005 di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas.
Kala itu suami dari Jinkee tersebut kalah angka mutlak dalam pertarungan yang berlangsung selama 12 ronde.
Kurang dari setahun kemudian, 21 Januari 2006, Manny Pacquiao membalas kekalahan dengan menang meyakinkan lewat TKO ronde 10.
Manny Pacquiao lantas menang lebih meyakinkan lagi dalam duel ketiganya melawan Erik Morales pada 18 November 2006, dengan menang KO ronde ketiga.
3. Miguel Cotto (Puerto Riko)
Pertarungan melawan Miguel Cotto, 14 November 2009, jadi debut Manny Pacquiao di kelas welter.
Manny Pacquiao datang sebagai penantang atas Miguel Cotto yang merupakan pemegang sabuk juara dunia kelas welter WBO saat itu.
Selama 12 ronde, Manny Pacquiao tampil dominan hingga membuat sang juara bertahan asal Puerto Riko itu menyerah di ronde terakhir.
Manny Pacquiao dinyatakan menang TKO, dan merebut sabuk juara dunia kelas welter WBO.
Tak hanya sampai disitu, saat itu, ia pun mengukir sejarah sebagai petinju pertama yang jadi juara dunia di tujuh kelas berbeda.
4. Antonio Margarito (Meksiko)
Munculnya nama Antonio Margarito dalam daftar empat lawan terberat menurut Manny Pacquiao tentu sedikit 'aneh'.
Sebab, dalam pertarungan 13 November 2010 itu, Manny Pacquiao terlihat dengan mudah 'menghancurkan' Margarito.
Namun, ada alasan Manny Pacquiao memasukkan nama petinju Meksiko itu dalam daftar empat lawan terberatnya.
"Margarito terlalu besar, terlalu kuat untuk saya," kata Manny Pacquiao yang memiliki tinggi 166 cm, atau 14 cm lebih pendek dari Antonio Margarito.
"Saya belum menyadari betapa besar dan kuatnya dia sampai merasakan pukulannya. Pukulannya yang ke tulang rusuk hampir mengambil nyawa saya," ungkap Manny Pacquiao.
Manny Pacquiao menang angka mutlak atas Antonio Margarito dan merebut sabuk juara dunia kelas welter super WBC.
Gelar itu membuat Manny Pacquiao kembali mengukir sejarah di kancah tinju dunia sebagai satu-satunya petinju yang juara di delapan kelas berbeda.