Suara.com - Daniel Wenas berharap penundaan sementara kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) 2020 tak berimbas pada pemotongan gaji pemain.
IBL 2020 ditunda sejak 13 Maret lalu lantaran merebaknya wabah virus Corona di Indonesia.
Belum diketahui kapan kompetisi bola basket kasta tertinggi di Tanah Air akan kembali bergulir.
Menurut Wenas, pemotongan gaji pemain akan jadi pukulan telak. Sebab tak seluruh pemain memiliki bayaran yang tinggi.
Baca Juga: Pemerintah Katalunya Umumkan Penundaan MotoGP Catalunya
"Tidak bisa dibohongi (bayaran) atlet kita tidak sebesar atlet-atlet luar negeri yang rela dipotong gaji," ujar Wenas saat dihubungi wartawan, Minggu (5/4/2020).
Diakui Wenas isu pemotongan gaji telah sampai ke telinganya. Secara resmi dia belum tahu keputusan masing-masing tim akan seperti apa.
"Saya sih baru dengar-dengar saja," jelas guard Louvre Surabaya.
Direktur IBL Junas Miradiarsyah menyebut pihaknya belum secara spesifik membahas sistem gaji pemain ditengah penundaan akibat wabah Covid-19.
Pembahasan yang nantinya dilakukan bersama manajemen setiap tim, akan lebih banyak menyangkut perihal kelanjutan musim 2020 dan kondisi pemain asing yang untuk sementara telah dipulangkan ke negaranya masing-masing.
Baca Juga: Tinju Dunia: Bukan Si Leher Beton, Ini Lawan Terberat Lennox Lewis
"Lebih banyak kepada strategi timeline dan kebijakan. Kalau pun ada penyampaian hal teknis terkait pemain, pastinya klub akan diminta berkomunikasi," beber Junas.