Suara.com - Penundaan Indonesian Basketball League (IBL) 2020 akibat wabah virus Corona membuat tim-tim peserta terpaksa 'memarkir' para pemainnya di asrama atau membiarkan mereka pulang ke rumah masing-masing.
Khusus untuk tim Amartha Hangtuah, mereka memutuskan untuk menempatkan skuatnya di hunian klub yang berlokasi di kawasan Jakarta Selatan, hingga wabah Covid-19 di Tanah Air mereda.
Hangtuah tak merekomendasikan para pemain, khususnya yang berdomisili di luar Jakarta, untuk pulang kampung atau mudik, demi mengurangi risiko penyebaran virus Corona.
"Kami memilih untuk menghindari risiko bahaya yang mungkin terjadi saat perjalanan mudik," ujar Direktur Operasional HangTuah, Ferri Jufry, dalam rilis yang diterima Suara.com, Senin (6/4/2020).
Baca Juga: Pemilihan Wagub DKI di Tengah Corona, DPRD Masuk Bergantian dan Dibatasi
"Misalnya, penularan virus ketika berada di kerumunan, atau juga risiko penularan saat berada di kampung halaman," tambahnya.
Penundaan IBL 2020 plus himbauan pemerintah untuk menjaga jarak sosial alias social distancing, membuat pemain dan ofisial tim HangTuah sebisa mungkin harus berada di hunian klub.
Demi mengusir kebosanan, para pemain dan ofisial tim melakukan berbagai cara. Salah satu cara yang mereka nilai efektif untuk pelipur lara adalah menyaksikan tayangan drama korea atau drakor.
"Serial Drakor ini bisa bikin 'sakit kepala'. Bisa dimasukkan ke kategori 'racun'," ujar pemain HangTuah, Stevan Neno seraya tertawa.
Selain menghabiskan waktu dengan mengkonsumsi berbagai tayangan video streaming dan bermain playstation, Stevan Neno dkk. juga tetap berusaha menjaga kondisi fisik.
Baca Juga: Warga Diminta Waspada Kriminalitas di Tengah Wabah Corona
Fasilitas gym di hunian klub Amartha HangTuah yang cukup lengkap, membuat para pemain dan ofisial jadi lebih mudah untuk menjaga kebugaran.
“Di sekitar mess sini saja sudah cukup, tidak terlalu panas dan banyak jalanan menanjak yang lumayan membantu untuk latihan otot kaki," jelas Lucky Abdi, guard berusia 23 tahun.