Suara.com - Pelatih tunggal putri Indonesia Rionny Mainaky menganggap penundaan Olimpiade 2020 Tokyo sebagai kesempatan bagi Gregoria Mariska Tunjung untuk mencari gelar juara dari turnamen bulu tangkis reguler.
Maka saat ini Rionny tak mengarahkan anak didiknya itu untuk memikirkan Olimpiade terlebih dulu.
"Jadi saat ini kami lebih memfokuskan dia untuk mencari gelar di turnamen level berapa saja, bukan untuk ke Olimpiade dulu," ujar Rionny, Sabtu (4/4/2020).
Gregoria menjadi salah satu pebulu tangkis Tanah Air yang diproyeksikan tampil di Olimpiade Tokyo. Berdasarkan ranking kualifikasi Olimpiade 2020 per 24 Maret 2020, Gregoria sementara berada di peringkat ke-15.
Baca Juga: PBSI Harap Isolasi Mandiri Jadikan Atlet Lebih Dewasa
Peringkat ke-15 merupakan posisi minimal bagi atlet di sektor tunggal untuk memastikan tiket tampil di Olimpiade.
Meski Gregoria memiliki peluang tersebut, Rionny menganggap bahwa anak didiknya itu masih perlu meningkatkan kualitas permainannya lewat turnamen reguler. Tujuannya, agar ia bisa lebih percaya diri saat melawan pemain unggulan seandainya ia berhasil tampil di Olimpiade nanti.
"Kenapa saya lebih targetkan dapat gelar juara di turnamen dulu, agar kalau ada gelar dia lolos Olimpiade, dia bisa lebih percaya diri mainnya," ujarnya seperti dimuat Antara.
Rionny menilai bahwa Gregoria saat ini juga sudah punya mental bertanding yang bagus, terutama saat melawan pemain unggulan seperti pebulu tangkis peringkat enam asal Thailand, Ratchanok Intanon hingga pebulu tangkis nomor dua asal China-Taipei, Tai Tzu-ying.
"Saya juga berbicara ke dia kalau semua pemain unggulan sudah bertemu kamu, seharusnya dia sudah tahu bagaimana lawannya."
Baca Juga: Pelatnas Libur, Gregoria Mariska Fokus Jaga Kebugaran
Penundaan pelaksanaan Olimpiade ke tahun depan membuat Gregoria dan seluruh pebulu tangkis di dunia harus menunggu lebih lama soal kepastian kelanjutan kejuaraan kualifikasi menuju pesta olahraga empat tahunan itu.