Suara.com - Nasib MotoGP 2020 yang ikut terkena imbas pandemi global Virus Corona belum juga jelas. Setiap pekan, bukan kabar baik yang muncul, melainkan pengumuman soal pembatalan atau penundaan seri demi seri.
Dorna Sports selaku pemilik lisensi MotoGP telah membatalkan seri pembuka yakni Grand Prix (GP) Qatar yang rencananya berlangsung di Sirkuit Losail.
Selain itu, Dorna Sports juga telah resmi menangguhkan alias menunda lima seri lainnya, yakni GP Thailand, Argentina, Amerika Serikat, Spanyol, dan Prancis.
CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, menyebut pihaknya tengah mencari cara agar MotoGP 2020 bisa 'diselamatkan'. Hal itu penting demi menyelamatkan finansial tim-tim balap peserta.
Baca Juga: Klarifikasi Alasan Pensiun, Lorenzo: Saya Terluka, Bukan Takut Balapan!
Salah satu opsi yang bakal dipilih Dorna agar MotoGP 2020 bisa tetap dilangsungkan di saat pandemi seperti sekarang inisadalah dengan menggelar balapan secara tertutup, alias tanpa adanya kehadiran penonton di venue.
"Lebih baik melakukan balapan di balik pintu tertutup (tanpa penonton) dari pada tidak menggelarnya sama sekali," ujar Carmelo Ezpeleta, seperti dilansir Tuttomotoriweb, Sabtu (4/4/2020).
"Dalam kesepakatan, kami harus menggelar minimal 13 balapan dalam situasi normal, dan bukan itu masalahnya. Jika kami bisa menggelar minimal 10 balapan, saya akan sangat senang," tambahnya.
Ditundanya GP Prancis, membuat titik mulai MotoGP 2020 memang semakin mengalami pemunduran. Dorna Sports kini tengah melihat situasi apakah GP Italia atau GP Catalunya bisa dijadikan seri pembuka MotoGP musim ini.
"Pembatalan GP Prancis membuat kita untuk melihat GP Italia dan GP Catalunya. Kami tak akan menunda balapan sekaligus, kami akan melihat kondisi seri demi seri," jelas Ezpeleta.
Baca Juga: Selamatkan Keuangan Tim, Hamilton dan Vettel Bakal Potong Gaji
"Apabila kami mendapat lampu hijau (untuk menggelar balapan), maka kami akan lihat kondisinya seperti apa nanti," tandasnya.