Suara.com - Atlet spesialis lari jarak jauh putri Indonesia, Triyaningsih menyatakan, tak akan pernah melupakan perhatian dari almarhum Ketua Umum PB PASI Bob Hasan.
Seperti diketahui, Bob Hasan meninggal dunia pada, Selasa (31/3/2020) pukul 11.00 WIB, di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) era Presiden Soeharto itu tutup usia karena kanker paru-paru stadium 4.
Triyaningsih, salah satu atlet yang bersinar semasa PASI dipimpin Bob Hasan, menceritakan bila almarhum sangat perhatian kepada para atlet.
Baca Juga: Hasil Rapid Test, Seluruh Atlet Pelatnas PBSI Negatif Virus Corona
"Pak Hasan itu, totalitas banget. Perhatian kepada semua atlet. Enggak cuma yang berprestasi tapi juga yang cedera," kata Triyaningsih dikutip Suara.com dari Antara, Selasa (31/3/2020).
"Selalu memberikan motivasi dengan caranya yang khas. Makanya enggak bakal lupa dengan perhatiannya," lanjutnya.
Triyaningsih mengungkapkan, selama menjalani Pelatnas Atletik, Bob Hasan terus memperhatikan perkembangan atlet.
Meski tidak intensif berkomunikasi, namun setiap kali bertemu atlet dia sudah pasti mengajak diskusi.
"Sayang pada semua atletnya dan menganggap seperti anaknya sendiri. Dulu (saya) sering juga dipanggil ke rumahnya," kata spesialis 5.000 meter, 10.000 meter dan marathon itu.
Baca Juga: Pesan Terakhir Bob Hasan kepada Zohri: Tembus Waktu 9 Detik
Salah satu atlet senior Indonesia itu menilai Bob Hasan sosok yang tegas. Namun humoris sehingga hubungan atlet dengan pengurus PB PASI menjadi dekat.
"Terima kasih atas loyalitas dan dedikasi bapak untuk olahraga Indonesia, khususnya cabang olahraga atletik. Selamat jalan Pahlawan Olahraga, jasamu akan selalu kami kenang," kata Triyaningsih yang terpukul atas wafatnya Bob Hasan.
Pecah Rekor
Triyaningsih pertama kali membela kontingen Indonesia pada SEA Games 2003 Vietnam. Kala itu, ia hanya menempati posisi empat 5.000 meter putri, namun memecahkan rekor nasional junior dengan catatan 16 menit 21 detik.
Pada SEA Games 2005, Triyaningsih tidak turun. Barulah dua tahun kemudian pada SEA Games 2007 ia turun di nomor 5.000 meter dan 10.000 meter.
Di sini, dia memecahkan rekor 5.000 meter dengan 15 menit 54,32 detik. Pada SEA Games 2009 Triyaningsih turun lagi pada dua nomor itu.
Triyaningsih adalah atlet yang berlari paling jauh dalam cabang atletik SEA Games 2011 di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.
Ia mengikuti tiga nomor lari, yaitu 5.000 meter, 10.000 meter, dan maraton, dan semuanya meraih hasil terbaik.
Emas 10 ribu meter terus didapat oleh Triyaningsih pada multievent dua tahunan itu secara berurutan mulai dari SEA Games 2013 Naypyitaw Myanmar, SEA Games 2015 Singapura dan SEA Games 2017 Malaysia.
Pada SEA Games 2019 Filipina, Triyaningsih gagal menyumbangkan emas.