Suara.com - Kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo untuk cabang olahraga panjat tebing resmi diundur. Bagaimana peluang Aries Susanti Rahayu dan kawan-kawan ke Tokyo nanti?
Kepastian diundurnya kualifikasi Olimpiade untuk panjat tebing diumumkan langsung Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid, Kamis (26/3/2020) malam.
"Tentunya sudah seperti yang diduga, semua turnamen panjat tebing ditunda sampai meredanya pandemi Covid-19," ujar Yenny dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Jumat (27/3/2020).
Keputusan yang diketok palu oleh Federasi Panjat Tebing Internasional (IFSC) membuat kualifikasi zona kontinental mengalami penundaan hingga waktu yang belum ditentukan.
Baca Juga: Lewat Gerakan 1000 Free Throw, Penggawa IBL Bantu Perangi Virus Corona
Kondisi itu membuat Indonesia yang hingga kini belum meloloskan satupun wakil mendapat secercah harapan. Tiket lolos masih bisa diraih lewat Kejuaraan Asia.
Kejuaraan yang menjadi ajang kualifikasi zona Asia itu sebelumnya bakal berlangsung di Morioka, Jepang pada 27 April-3 Mei mendatang.
Namun, merebaknya wabah virus Corona di Negeri Sakura, membuat IFSC menjadwal ulang kejuaraan tersebut hingga waktu yang belum ditentukan.
Kejuaraan Asia akan menjadi harapan terakhir bagi Aries Susanti Rahayu dan kawan-kawan yang di dua kualifikasi sebelumnya tampil kurang maksimal.
Pada Kejuaraan Dunia yang berlangsung di Hachioji, Jepang, 11-22 Agustus 2019 lalu, tim Panjat Tebing Indonesia sama sekali tak menurunkan wakil-wakilnya.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo Ditunda, Indonesia Hadapi Jalan Terjal di 2021
Sementara saat mengikuti pra-kualfikasi IFSC Combined Qualifier 2019 di Toulouse, Prancis, dua atlet andalan Merah Putih, Aries dan Alfian M. Fajri gagal bersaing.
Mereka yang ditarget untuk minimal duduk diperingkat Top 6—sebagai syarat meraih tiket Olimpiade 2020—tampil di bawah ekspektasi.
Aries hanya mampu menduduki peringkat 16. Sementara Alfian tertahan diperingkat ke-13. Keduanya gagal melaju keputaran final.
Kendati mundurnya kualifikasi sedikit membuka harapan bagi Indonesia, Yenny Wahid mengaku tak ingin cepat-cepat memikirkan hal tersebut.
Saat ini, menurut putri dari Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid itu, yang terpenting adalah bersatu untuk lebih dulu melawan wabah virus Corona.
"Pada saat ini semua pihak fokus pada upaya untuk mengobati dunia yang sedang sakit. Nanti kalau pandemi sudah mereda, kita bisa berlaga dan berkompetisi kembali," tandasnya.
Cabor panjat tebing sendiri hanya membertandingkan nomor combine (speed, lead, boulder) putra dan putri di Olimpiade 2020. Sementara Indonesia diketahui hanya memiliki kekuatan di nomor speed.