Suara.com - Valentino Rossi, seperti masyarakat Italia lainnya, turut terdampak akibat penyebaran wabah virus Corona. Kekinian Rossi ikut terjebak lockdown di Italia, tepatnya di kota kelahirannya Tavullia.
Dalam masa-masa karantina Corona, Rossi mengakui wabah virus Corona Covid-19 benar-benar berdampak negatif pada sendi-sendi kehidupan di Italia.
Banyaknya orang yang terinfeksi, serta tersendatnya kegiatan masyarakat, membuat pebalap berjuluk The Doctor itu mengumpamakan wabah Corona di Italia bagaikan zona perang.
"Kami memberi semangat kepada orang-orang Bergamo dan Brescia. Saya telah melihat gambar-gambar yang sangat buruk. Ini seperti medan perang," ungkapnya dilansir Suara.com dari Crash, Kamis (26/3/2020).
Baca Juga: MotoGP Gelar Balapan Virtual, Valentino Rossi Absen
"Di sini, di Tavullia, situasinya juga sulit. Banyak orang yang jatuh sakit di sini, juga di Pesaro. Kita semua harus bertahan, menunggu momen ini berlalu," Valentino Rossi menambahkan.
Selain mengancam Valentino Rossi dari aspek kehidupan, wabah virus Corona juga membuat masa depan rider Monster Energy Yamaha itu menjadi tanda tanya.
Pasalnya, kontrak bersama tim akan habis di tahun 2020, dan ia baru akan menentukan pensiun atau tidak tergantung penampilan hingga pertengahan musim.
Namun, dengan ditundanya MotoGP 2020 sampai waktu yang masih belum diketahui. Hal itu membuat kesempatan Rossi untuk menganalisis performanya sendiri sulit dilakukan.
"Saya sebelumnya berharap bisa menentukan keputusan untuk lanjut (atau tidak) setelah melihat hasil di bagian pertama musim ini," beber Rossi.
Baca Juga: Dokter MotoGP Sebut Wabah Corona Layaknya Perang Dunia III
"Tapi kini hal itu tak terjadi. Saya membutuhkan beberapa balapan untuk mengetahui seberapa kompetitif saya. Itu akan sangat penting," tandasnya.
MotoGP 2020 direncanakan bakal berlangsung di Sirkuit Jerez, Spanyol pada 3 Mei mendatang.
Namun, tak ada yang bisa menjamin apakah jadwal akan kembali mundur atau tidak, mengingat wabah virus Corona masih begitu masif hampir di seluruh dunia.