Suara.com - Nasib Olimpiade 2020 Tokyo kian tak jelas. Penyebaran wabah virus Corona membuat perdebatan untuk menunda tidaknya pesta olahraga empat tahunan itu semakin kencang berhembus.
Teranyar, Anggota senior Komite Olimpiade Jepang (JOC) Kaori Yamaguchi mendesak agar Olimpiade 2020 ditunda lantaran wabah Covid-19 kian menyebar diberbagai negara.
Di sisi lain, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach bersikeras bahwa Olimpiade 2020 akan berlangsung sesuai jadwal.
Indonesia yang menjadi satu dari sekian banyak peserta pesta olahraga akbar itu jelas dibikin khawatir dengan ketidakjelasan nasib Olimpiade 2020.
Baca Juga: Jadi Andalan Setelah The Minions, Praveen / Melati Diminta Jaga Mental
Kendati demikian, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyebut bakal mematuhi keputusan apapun yang nantinya disepakati IOC dan Panitia Penyelenggara.
Hal itu disampaikan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto saat dihubungi wartawan, Minggu (22/3/2020).
"Kami sebagai anggota IOC tentu saja masih menunggu, mengingat hanya IOC dan pihak Panitia Penyelenggara Olimpiade 2020 yang bisa menentukan. Kalau di sana sudah menentukan, ya kami patuh," ujar Gatot.
"Kami juga terus berkomunikasi dengan NOC (National Olympic Commitee) Indonesia, karena yang berkoordinasi itu bukan pemerintah, tapi NOC," tambahnya.
Menurut Gatot, kontingen Indonesia akan tetap melakukan persiapan seperti sediakala sebelum adanya keputusan resmi terkait nasib Olimpiade 2020.
Baca Juga: Sebelum Juara All England, Mental Melati Daeva Dilatih di Turnamen Ini
Namun, untuk mengantisipasi perubahan-perubahan ke depan, Kemenpora disebutnya juga telah menyiapkan berbagai skenario, misalnya apabila Olimpiade 2020 mengalami penundaan.
"Menpora (Zainudin Amali) sudah memberi arahan agar diantisipasi skenario lain jika memang Olimpiade 2020 ini mundur. Karena kami tak bisa menggunakan satu skenario saja," beber Gatot.
Skenario yang bakal disiapkan pemerintah, kata Gatot, adalah memperpanjang periode pemusatan latihan nasional (pelatnas) masing-masing cabang olahraga (cabor), digabungkan dengan beberapa program terkait.
"Ya skenario itu mungkin yang harus dipersiapkan. Harus dilakukan seperti misalnya pelatnas diperpanjang. Atau sistem away, latihan jarak jauh," jelas Gatot.
"Cuma yang jadi masalah adalah atlet tidak boleh diam, mereka ahrus tetap ada aktivitas," tandasnya.
Hingga saat ini, Olimpiade 2020 masih dijadwalkan bakal bergulir pada 24 Juli sampai 9 Agustus. Kota Tokyo akan menjadi tuan rumah pesta olahraga tersebut.