Suara.com - Komite Olimpiade Internasional tengah mempertimbangkan beberapa skenario untuk Olimpiade 2020 Tokyo di tengah pandemi virus Corona.
Namun pembatalan, kata Presiden IOC Thomas Bach, tidak termasuk di dalam skenario tersebut.
IOC sudah berulang kali menyatakan bahwa Olimpiade 2020 akan dimulai pada 24 Juli seperti sudah dijadwalkan, sekalipun daerah penyebaran virus Corona semakin luas ke seluruh dunia.
Virus yang diberi nama Covid-19 yang mulai menyebar di China akhir tahun lalu itu, sudah menewaskan lebih dari 10 ribu orang di seluruh dunia.
Baca Juga: Tinju Dunia: Saul Alvarez Diyakini Mampu Kanvaskan Si Raja KO
Kondisi ini memicu kekhawatiran bahwa Olimpiade akan ditunda atau dibatalkan.
Namun demikian, Bach menegaskan IOC membuang jauh-jauh skenario pembatalan Olimpiade 2020.
"Pembatalan tidak masuk agenda. Kami bertekad menyukseskan Olimpiade ini," kata dia dikutip Suara.com dari Reuters, Sabtu (21/3/2020).
Sebuah gugus tugas IOC yang melibatkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah memutuskan bahwa terlalu dini memutuskan bagaimana mengelola dampak pandemi terhadap Olimpiade 2020.
"Kami tak tahu situasi yang akan terjadi. Tentu saja kami mempertimbangkan skenario-skenario lain. Namun kami berbeda dengan kebanyakan organisasi olahraga atau liga profesional lain kami masih empat setengah bulan dari Olimpiade," ujar Bach.
Baca Juga: Italia Lockdown, Begini Cerita Franco Morbidelli Jalani Rutinitas Harian
"Yang membuat krisis ini sangat unik dan sangat sulit diatasi adalah ketidakmenentuan. Tak ada orang yang saat ini bisa mengatakan apa perkembangan mendatang, apa yang terjadi dalam satu bulan, apalagi empat bulan ke depan," lanjutnya.