Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti mengakui situasi tak ideal tengah dihadapi Kevin Sanjaya Sukamuljo cs akibat wabah virus Corona.
Masifnya penyebaran virus Covid-19 itu membuat Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menghentikan segala turnamen internasional hingga 12 April mendatang.
Kondisi itu membuat para pemain, termasuk atlet-atlet Indonesia tak memiliki wadah kompetisi hingga hampir satu bulan ke depan.
Menurut Susy, fenomena tersebut baru pertama kali ia rasakan, baik saat masih aktif bermain maupun menjadi pengurus PBSI.
Baca Juga: Legenda Tinju Dunia Floyd Mayweather Kembali Dirundung Duka
Legenda bulutangkis itu pun berharap Kevin Sanjaya dan kawan-kawan bisa siap menghadapi situasi yang ada dan menjaga kondisi.
"Harusnya tidak terpengaruh ya, karena jadinya kan cuma tidak ada pertandingan, karena situasi yang kurang kondusif," ujar Susy dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (19/3/2020).
"Keselamatan dan kesehatan lebih diutamakan. Saya sendiri memang belum pernah mengalami masa seperti ini," tambahnya.
Mundur jauh ke belakang, Susy menyebut satu-satunya situasi yang mungkin mirip dengan apa yang terjadi saat ini, adalah saat berlangsungnya Perang Teluk I atau Gulf War yang terjadi pada medio 2 Agustus 1990 hingga 28 Februari 1991.
Saat itu, tak hanya negara Iran, Kuwait dan negara-negara terlibat perang lainnya yang terdampak. Dari dunia bulutangkis pun turut menjadi korban.
Baca Juga: Kontroversi Olimpiade 2020, Aso: Ini Kutukan Siklus 40 Tahunan
Susy menjelaskan bahwa Perang Teluk I membuat dirinya dan skuat Indonesia harus memutar otak kala mengikuti turnamen. Terutama yang rute penerbangannya melewati kawasan timur tengah.