Suara.com - Pelatih Ganda Campuran Pelatnas PBSI Richard Mainaky senang bukan kepalang dengan gelar juara All England 2020 yang direbut Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Menurut Richard, keberhasilan Praveen/Melati jadi indikasi bahwa sektor ganda campuran Indonesia mulai menemukan regenerasi.
Sebagaimana diketahui, selama satu dekade terakhir, sektor ganda campuran terus bergantung pada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Duet 'emas' itu bercerai pada 27 Januari 2019 di mana Liliyana Natsir pensiun usai menjalani laga final Indonesia Masters 2019.
Baca Juga: Sepulang dari All England 2020, Kevin Sanjaya Cs Bakal Dikarantina
Tontowi Ahmad sempat melanjutkan karier dengan pasangan lain—Winny Oktavina Kandow dan Apriyani Rahayu.
Namun, prestasinya tak lagi sementereng dulu. Belakangan juga menyerukan niat untuk mundur dari Pelatnas PBSI.
"Yang pertama kami bersyukur karena hasil hasil prestasi ini menunjukkan regenerasi (ganda campuran) bisa ada terus," ujar Richard Mainaky saat dihubungi, Senin (16/3/2020).
"Sekarang sudah mulai kelihatan bahwa regenerasi kita sudah ada lagi," tambahnya.
Sebelum Liliyana Natsir pensiun, Richard sejatinya sudah menyiapkan pasangan lain untuk melanjutkan tongkat estafet sektor ganda campuran.
Baca Juga: Kasus Atlet NBA Positif Corona Bertambah, Ini Daftarnya
Pasangan itu adalah Praveen Jordan/Debby Susanto. Namun, Debby Susanto juga putuskan pensiun pada Februari 2019, karena ingin fokus mengurus rumah tangga.
Sebelum 'bercerai', Praveen/Debby cukup menunjukkan taji sebagai pasangan level top dunia. Pada 2016, mereka membuktikannya dengan meraih gelar All England.
Pensiunnya Debby membuat Richard harus memutar otak. Dia memasangkan Praveen yang sudah cukup berpengalaman dengan Melati Daeva Oktavianti.
Kendati sempat kesulitan menjaga konsistensi, penampilan pasangan ganda campuran yang kini menduduki peringkat lima dunia itu berangsur-angsur membaik.
Richard berharap Praveen/Melati bisa terus tampil konsisten dan dijauhi rasa cepat puas sebagai seorang atlet bulutangkis.
"Di tengah Butet—sapaan akrab Liliyana—mundur, Tontowi masih cari pasangan. Nah, tiba-tiba dia juga ikutan mundur. Harusnya regenerasi itu Praveen/Debby, tapi Debby menikah akhirnya putus regenerasi," beber Richard.
Dengan gelar All England 2020 ini, kata Richard, seraya membalikkan asumsi publik sebelumnya bahwa sektor ganda campuran Indonesia tenggelam selepas cerainya Tontowi/Liliyana.
"Jadi saat ini kami potong jalur. Dengan keadaan seperti itu, setahun lebih itu publik membandingkan bahwa kami (sektor ganda campuran) tenggelam."
"Sebenarnya saya rasa tidak tenggelam. Justru regenerasi saat ini cukup cepat. Praveen/Melati satu-dua tahun bisa duduk diperingkat lima, itu menurut saya cepat ya," tandasnya.
Praveen/Melati juara All England 2020 usai menundukkan wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Dalam laga final di Arena Birmingham, Inggris, Minggu (15/3/2020), Praveen/Melati menang dengan skor 18-21, 21-12, 19-21.