Sebelum 'bercerai', Praveen/Debby cukup menunjukkan taji sebagai pasangan level top dunia. Pada 2016, mereka membuktikannya dengan meraih gelar All England.
Pensiunnya Debby membuat Richard harus memutar otak. Dia memasangkan Praveen yang sudah cukup berpengalaman dengan Melati Daeva Oktavianti.
Kendati sempat kesulitan menjaga konsistensi, penampilan pasangan ganda campuran yang kini menduduki peringkat lima dunia itu berangsur-angsur membaik.
Richard berharap Praveen/Melati bisa terus tampil konsisten dan dijauhi rasa cepat puas sebagai seorang atlet bulutangkis.
Baca Juga: Sepulang dari All England 2020, Kevin Sanjaya Cs Bakal Dikarantina
"Di tengah Butet—sapaan akrab Liliyana—mundur, Tontowi masih cari pasangan. Nah, tiba-tiba dia juga ikutan mundur. Harusnya regenerasi itu Praveen/Debby, tapi Debby menikah akhirnya putus regenerasi," beber Richard.
Dengan gelar All England 2020 ini, kata Richard, seraya membalikkan asumsi publik sebelumnya bahwa sektor ganda campuran Indonesia tenggelam selepas cerainya Tontowi/Liliyana.
"Jadi saat ini kami potong jalur. Dengan keadaan seperti itu, setahun lebih itu publik membandingkan bahwa kami (sektor ganda campuran) tenggelam."
"Sebenarnya saya rasa tidak tenggelam. Justru regenerasi saat ini cukup cepat. Praveen/Melati satu-dua tahun bisa duduk diperingkat lima, itu menurut saya cepat ya," tandasnya.
Praveen/Melati juara All England 2020 usai menundukkan wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Baca Juga: Kasus Atlet NBA Positif Corona Bertambah, Ini Daftarnya
Dalam laga final di Arena Birmingham, Inggris, Minggu (15/3/2020), Praveen/Melati menang dengan skor 18-21, 21-12, 19-21.