Suara.com - Masifnya penyebaran virus Corona di Italia membuat induk olahraga bulutangkis Indonesia, PBSI, turut cemas.
Sebab, sejumlah atlet junior Indonesia sempat mengikuti ajang Italian Junior International Challenge di Kota Milan, Italia.
Kejuaraan yang digelar sejak 21 Februari 2020 itu langsung meniadakan pertandingan babak semifinal dan final di hari Minggu (23/2/2020).
Italia menjadi negara di luar China, yang jadi awal mula penyebaran virus Corona Covid-19, yang terbanyak penduduknya terpapar virus Corona Covid-19.
Baca Juga: BWF Tunda Event Bulutangkis hingga 12 April, Begini Respons PBSI
Berdasarkan update data real-time dari John Hopkins University, Sabtu (14/3/2020) pukul 08.33 AM, total kasus positif virus Corona di Italia mencapai 17.660, dengan korban meninggal dunia sebanyak 1.266 orang.
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) sendiri telah menangguhkan sementara seluruh turnamen badminton, mulai 16 Maret hingga 12 April mendatang.
Atau setelah berakhirnya pagelaran All England 2020 yang telah berlangsung sejak 11 Maret hingga Minggu (15/3/2020) besok.
Indonesia sendiri tercatat mengirimkan 25 atletnya ke turnamen bulutangkis tertua di muka bumi yang digelar di Arena Birmingham, Inggris.
"Sampai saat ini kami lihat pemain-pemain Indonesia yang ada di Birmingham khususnya, merasa prihatin dan waspada untuk tetap menjaga diri," kata Sekjen PBSI Achmad Budiharto.
Baca Juga: Setelah All England 2020, Turnamen Bulutangkis Ditangguhkan hingga 12 April
"Mudah-mudahan di antara tim ini semua tidak ada yang terkontaminasi Covid-19," lanjutnya dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Sabtu (14/3/2020).
Lebih jauh, Budiharto mengungkapkan pihaknya khawatir dengan para atlet junior yang tampil di Italian Junior International Challenge 2020.
Termasuk setelahnya para atlet junior itu langsung terbang ke Belanda untuk mengikuti Dutch Junior International 2020.
"Sebetulnya yang agak mengkhawatirkan kemarin adalah tim junior yang baru kembali dari Italia dan Belanda. Kita lihat saja, mudah-mudahan tidak ada yang terpapar virus," tukas Sekjen PBSI Achmad Budiharto, berharap.