Suara.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kembali melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan cabang olahraga terkait pencairan anggaran Pelatnas dan Olimpiade 2020, Selasa (10/3/2020).
Pada kesempatan kali ini, Kemenpora melakukan penandatangan MoU dengan dua cabor yakni PB FPTI (panjat tebing) dan PSOI (selancar ombak), serta National Paralympic Committee (NPC) Indonesia.
FPTI mendapat pencairan dana Pelatnas dan Olimpiade 2020 sebesar Rp 6,95 miliar dari pengajuan dana proposal sebesar Rp 27,5 miliar.
Sementara PSOI mendapat pencairan dana sebesar Rp 6,1 miliar dari pengajuan proposal sebesar Rp 9,3 miliar yang diproyeksikan untuk kebutuhan sembilan atlet.
Baca Juga: Video Detik-Detik Si Leher Beton Mike Tyson KO Eminem dengan Sekali Tinju
Sedangkan NPC Indonesia mendapat pencairan dana pelatnas ASEAN Para Games 2020 sebesar Rp 45 miliar—dari pengajuan sebesar Rp 141 miliar—dan Paralimpiade 2020 sebesar Rp 30,3 miliar.
"Ini MoU kali kesekian. Saya katakan lagi karena ini menyangkut uang negara, kami hati-hati betul dalam penyalurannya," ujar Menpora Zainudin Amali di Gedung Kemenpora, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
"Kami meminta NPC Indonesia dan cabor-cabor soal penandatanganan ini, anggarannya harus dilakukan sesuai MoU. Karena kalau ada temuan dari BPK, itu jadi kerugian bagi Kemenpora karena akan ada hal-hal lain yang tersandera jika belum diselesaikan," pungkasnya.