Suara.com - Rasanya tak perlu disangsikan lagi kehebatan Floyd Mayweather Jr. di ring tinju. 50 pertarungan tanpa terkalahkan jadi bukti kualitas Mayweather bila sudah berada di dalam ring.
Tak heran bila BoxRec—web yang khusus mencatat pertarungan tinju profesional—memasukkan nama Floyd Mayweather dalam daftar Top 10 petinju terbaik sepanjang sejarah tinju dunia.
Pria berusia 43 tahun itu memulai karier pada 11 Oktober 1996. Dalam debutnya ia menang TKO ronde kedua atas Roberto Apocada dari Meksiko.
Floyd Mayweather pensiun setelah menang TKO ronde 11 atas bintang UFC, Conor McGregor, 26 Agustus 2017.
Baca Juga: Masuk Antrean Calon Penantang Pacquiao, Garcia: Saya Bisa Kanvaskan Dia
Pertarungan Terbaik Abad 21
Kemenangan itu menggenapi rekor tandingnya, di mana tanpa sekalipun kalah dari 50 pertarungan, melewati rekor legendaris Rocky Marciano yaitu 49 kali tarung dan tak terkalahkan.
Selama 21 tahun berkarier, begitu banyak kenangan yang dirasakan mantan juara dunia tinju di lima kelas berbeda itu.
Dalam wawancara dengan sebuah stasiun televisi di Inggris, Mayweather menceritakan pengalamannya. Termasuk soal kemenangan yang paling membuatnya puas.
Terkait itu, Floyd Mayweather menyebut hanya ada dua pertarungan yang membuatnya puas.
Baca Juga: Tinju Dunia: Tarung Juli, Ini Daftar Antrean Calon Lawan Manny Pacquiao
"Melawan Manny Pacquiao dan Ricky Hatton," ujar Mayweather singkat, dikutip Suara.com dari Express, Kamis (5/3/2020).
Duel Floyd Mayweather vs Ricky Hatton berlangsung pada 8 Desember 2007 di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Amerika Serikat.
Dalam kejuaraan tinju dunia kelas welter WBC itu Mayweather menang TKO ronde ke-10.
Sekitar delapan tahun kemudian, Floyd Mayweather menjajal tantangan melawan Manny Pacquiao.
Duel Manny Pacquiao vs Floyd Mayweather disebut-sebut sebagai pertarungan terbaik abad 21.
Pada pertarungan di MGM ini, Mayweather menang angka mutlak setelah tiga juri memberi nilai 116-112, 116-112, dan 118-110 untuk kemenangan Money—julukan Floyd Mayweather.
Petinju Dibenci
Dalam wawancara tersebut Floyd Mayweather juga mengungkap petinju yang paling dibencinya.
"Siapa petinju yang paling tidak kamu sukai?" tanya pembawa acara tersebut.
Tanpa ragu, Mayweather pun menjawab, "Oscar De La Hoya".
Duel Floyd Mayweather vs Oscar De La Hoya berlangsung pada 5 Mei 2007.
Mayweather menang split decision dan merebut sabuk juara dunia kelas welter super WBC.