Suara.com - Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sudah legowo apabila gagal lolos ke Olimpiade 2020. Hal itu menyusul kans yang sudah semakin tipis lantaran dua wakil Indonesia amat kokoh di puncak klasemen.
Fajar/Rian memang masih berada di posisi delapan besar klasemen kualifikasi Olimpiade 2020 (Race to Tokyo 2020), tepatnya di peringkat lima dengan meraih 77.204 poin.
Namun, persaingan yang begitu ketat dengan sesama wakil Pelatnas PBSI lainnya, membuat kans mereka sepertinya hampir tertutup.
Olimpiade 2020 hanya menyediakan maksimal dua slot atau slot maksimal dua bagi setiap sektor masing-masing negara.
Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Batmobile Disita, Naik Supercars Jadi Bengal
Sektor ganda putra Indonesia sudah memiliki dua wakil yang kini menduduki peringkat satu dan dua.
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon berada di peringkat pertama. Sementara ranking dua Race to Tokyo diduduki pasangan senior Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Kendati PBSI belum resmi memilih pasangan mana yang bakal mengisi dua slot itu, Susy Susanti selaku Kabid Binpres telah mengindikasikan bakal mengirim pasangan dengan ranking terbaik.
"Kalau dilihat secara ranking dan prestasi, mereka lebih baik. Kami tak boleh down juga. Mungkin ini memang tahunnya mereka," ujar Rian di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
"Ini jadi pembelajaran dan pengalaman untuk kami untuk lebih pacu semangat agar ke depan tak ketinggalan lagi," tambahnya.
Baca Juga: Bisnis Bidang Otomotif dan Aviasi, Weststar Tanam Modal di Indonesia
Senada dengan Rian, Fajar mengaku cukup kecewa dengan fakta bahwa mereka hampir dipastikan gagal mencicipi Olimpiade perdana.
Namun, di sisi lain, Fajar turut bangga bahwa dirinya dan Rian sudah memberikan yang terbaik dan membuktikan diri bahwa mereka punya level sepadan karena sukses menembus peringkat delapan besar.
"Pastinya pribadi kecewa karena gak bisa masuk Olimpiade, tapi Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan memang yang terbaik untuk saat ini," beber Fajar.
"Kami kecewa karena kegagalannya bukan karena kami berada di luar delapan besar. Kalau misal di negara lain, kami mungkin bisa masuk (lolos). Tapi karena di Indonesia, persaingan ketat, justru itu yang buat kami tak masuk."
"Positifnya, pertandingan masih banyak, mungkin kami masih bisa untuk empat tahun lagi. Tapi harus ada target dan persiapan dari awal jauh-jauh hari," tandasnya.
Fajar/Rian dan wakil-wakil Indonesia lainnya kini tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti All England 2020. Turnamen bulutangkis tertua dunia itu akan berlangsung pada 11-15 Maret mendatang.