Suara.com - Impian indah Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade 2020 kini berubah menjadi kekhawatiran. Kecemasan muncul akibat penyebaran virus Corona.
Jepang merupakan salah satu negara yang terkena virus yang juga dikenal dengan nama Covid-19.
Jika Olimpiade 2020 batal gara-gara Corona, maka Jepang akan rugi gila-gilaan.
Pekan lalu, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach menyatakan, bertekad penuh menggelar Olimpiade 2020 Tokyo sesuai jadwal, dari 24 Juli sampai 9 Agustus 2020.
Baca Juga: Karena Tafsir Ini Jepang Dibolehkan Tunda Olimpiade 2020 hingga Akhir Tahun
Seorang pejabat senior pemasukkan Jepang sebelumnya menyatakan bahwa tidak ada Plan B untuk Olimpiade 2020.
Berikut beberapa faktor finansial dan ekonomi Jepang yang terancam jika Olimpiade dibatalkan, dikutip Suara.com dari Reuters, Rabu (4/3/2020).
Biaya Olimpiade
Desember 2019, pihak penyelenggara mengungkapkan bahwa Olimpiade 2020 Tokyo ditaksir menelan dana 1,35 triliun yen (Rp 178,12 triliun).
Angka itu belum termasuk sekitar tiga miliar yen (Rp 395 miliar) untuk pemindahan event marathon dan jalan cepat dari Tokyo ke Sapporo yang ada di bagian utara Jepang, demi menghindari cuaca terik saat musim panas.
Baca Juga: Tinju Dunia: Ingat Masa Ini, Air Mata Si Leher Beton Mike Tyson Bercururan
Anggaran Olimpiade Tokyo 2020 dibagi antara komite penyelenggara dan pemerintah pusat Jepang. Sedangkan IOC menyumbangkan lebih dari 800 juta dolar AS (Rp 11,39 trilun).