Suara.com - Wabah virus corona yang mulai menyebar ke berbagai negara membuat tim bulutangkis Indonesia dilema dalam mengikuti berbagai kejuaraan kualifikasi Olimpiade 2020.
Salah satunya penyelenggaraan All England 2020 yang bakal berlangsung pada 11-15 Maret di Birmingham, Inggris
"Hingga saat ini, semua masih sesuai jadwal. Inggris tetap akan menyelenggarakan All England dan BWF pun tidak memberi instruksi apapun untuk pembatalan meski ada bayang-bayang virus Corona," ujar Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto di Jakarta, Senin (2/3/2020).
![Sekjen PBSI Achmad Budiharto di sela Rakenas NOC Indonesia di Jakarta, Senin (2/3/2020). [Antara/Bayu Kuncahyo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/03/02/95255-sekjen-pbsi-achmad-budiharto.jpg)
Tim bulutangkis Indonesia dilema tampil di turnamen Super 1000 itu.
Di satu sisi, masih perlu berjuang mengumpulkan poin demi lolos Olimpiade 2020. Di sisi lain khawatir apabila tertular virus Corona.
"Sebab kami ingin meloloskan 13 wakil ke Olimpiade. Saat ini baru 11 atlet yang konfirmasi lolos. Terutama di mixed," kata Budi.
"Hafiz Faizal/Gloria Emmanuelle harus bisa mengejar karena kami inginnya mereka keluar dari ranking delapan besar race to Tokyo, guna hindari pasangan Malaysia yang nempel ketat dibawahnya."
"Kalau mereka tidak ikut All England, maka bisa tergeser. Untuk aman, mereka tetap harus main," jelasnya.
Meski khawatir dengan penyebaran virus Corona, Kevin Sanjaya Sukamuljo cs dijadwalkan akan tetap bertolak ke London pada, Sabtu (7/3/2020) malam, demi tampil di All England 2020.
Baca Juga: Dampak Virus Corona yang Juga Sampai ke Indonesia, MotoGP Thailand Ditunda