Tega! Begini Perlakuan yang Dialami Beltrand Usai Wilder Kalah TKO

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Sabtu, 29 Februari 2020 | 06:50 WIB
Tega! Begini Perlakuan yang Dialami Beltrand Usai Wilder Kalah TKO
(Dari kiri) Petinju Deontay Wilder, mantan petinju Earnie Shavers, dan pelatih Mark Breland. [Instagram@bronzebomber]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ancaman pemecatan bukan satu-satunya perlakuan tak menyenangkan yang dialami Mark Breland usai Deontay Wilder kalah, Sabtu (22/2/2020) lalu.

Pelatih berusia 56 tahun itu juga tak diizinkan masuk ke ruang ganti Wilder usai petinju Amerika Serikat itu kehilangan gelar sabuk juara dunia kelas berat WBC.

Wilder kehilangan sabuknya usai kalah TKO ronde ketujuh dari penantangnya asal Inggris, Tyson Fury, dalam kejuaraan tinju dunia di Las Vegas.

Petinju AS Deontay Wilder (kiri) terjatuh usai terkenal pukulan lawannya dari Inggris, Tyson Fury, dalam duel di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Sabtu (22/2/2020). [AFP/Mark Ralston]
Petinju AS Deontay Wilder (kiri) terjatuh usai terkenal pukulan lawannya dari Inggris, Tyson Fury, dalam duel di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Sabtu (22/2/2020). [AFP/Mark Ralston]

Setelah dua kali dirobohkan Fury, Breland memutuskan melempar handuk putih ke dalam ring saat akhir ronde ketujuh.

Baca Juga: Tinju Dunia: Kalah TKO, Legenda Tinju Tawarkan Diri Latih Deontay Wilder

Keputusan itu menandakan bahwa pihak Wilder menyerah, dan Fury pun keluar sebagai pemenang serta jadi juara dunia baru WBC.

Wilder tak terima dengan keputusan Breland. Ia pun menyatakan tengah pikir-pikir untuk memecat Breland.

Reaksi petinju AS Deontay Wilder (kiri) usai pertarungannya melawan Tyson Fury di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Sabtu (22/2/2020), dihentikan pada ronde ketujuh. Fury pun dinyatakan menang TKO. [AFP/Mark Ralston]
Reaksi petinju AS Deontay Wilder (kiri) usai pertarungannya melawan Tyson Fury di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Sabtu (22/2/2020), dihentikan pada ronde ketujuh. Fury pun dinyatakan menang TKO. [AFP/Mark Ralston]

Bukan hanya itu, Breland juga mendapat perlakuan kasar dari Wilder. Breland tak dibolehkan masuk ke ruang ganti Wilder setelah pertarungan.

Perlakukan 'tega' itu diungkapkan Spencer Fearon, promotor tinju yang berbasis di Inggris, yang melihat peristiwa itu.

"Mark Breland melakukan hal yang benar. Saya mendukung keputusan dia (melempar handuk putih)," kata Fearon kepada PepTalkUK dikutip Suara.com dari Mirror, Sabtu (29/2/2020).

Baca Juga: BWF Dadakan Tunda Turnamen, PBSI 'Kesal', Rugi Materiil dan Immateriil

"Apakah kamu tahu? Mark Breland menangis di luar ruang ganti. Dia menangis karena seseorang yang mengatakan kepadanya bahwa dia tidak boleh masuk," lanjut Fearon.

"Jika Deontay Wilder tak meminta maaf kepada Mark Breland, itu akan menjadi lebih buruk," tukasnya.

Duel Deontay Wilder vs Tyson Fury akhir pekan lalu merupakan duel ulang setelah pada pertemuan pertama, 1 Desember 2018, kedua petinju bermain imbang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI