MoU Cabor Olimpiade, Menembak Dapat Anggaran Terbesar

Jum'at, 28 Februari 2020 | 20:18 WIB
MoU Cabor Olimpiade, Menembak Dapat Anggaran Terbesar
Menpora Zainudin Amali (ketiga dari kiri) berfoto bersama perwakilan tiga cabor, yakni Perbakin, PB TI dan (Pertina) usai MoU terkait pencairan dana bantuan pemerintah untuk Pelatnas Olimpiade 2020 di Gedung Kemenpora, Jakarta, Jumat (28/2/2020). [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kemenpora kembali melakukan penadatanganan Nota Kesepemahaman (MoU) berupa bantuan anggaran Pelatnas Olimpiade dan pembinaan jangka panjang kepada sejumlah induk cabang olahraga (cabor).

Pada Jumat (28/2/2020), giliran Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina), Taekwondo Indonesia (TI), dan Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) yang mendapatkan pencairan dana.

Menembak mendapat Rp 7,9 miliar dari pengajuan proposal sebesar Rp 9,9 miliar. Sementara Taekwondo mendapat anggaran Rp 3,6 miliar dari pengajuan proposal Rp 3,7 miliar.

Sedangkan Pertina mendapat pencairan dana sebesar Rp 5,27 miliar dari total pengajuan proposal berjumlah Rp 7,3 miliar.

Baca Juga: Piala Thomas dan Uber 2020: Menpora Berencana Menginap di Pelatnas PBSI

Menpora Zainudin Amali (kedua dari kanan) dan Ketua Umum Perbakin Joni Supriyanto usai MoU terkait pencairan dana bantuan pemerintah untuk Pelatnas Olimpiade 2020 di Gedung Kemenpora, Jakarta, Jumat (28/2/2020). [Dok. Kemenpora]
Menpora Zainudin Amali (kedua dari kanan) dan Ketua Umum Perbakin Joni Supriyanto usai MoU terkait pencairan dana bantuan pemerintah untuk Pelatnas Olimpiade 2020 di Gedung Kemenpora, Jakarta, Jumat (28/2/2020). [Dok. Kemenpora]

Menpora Zainudin Amali yang menghadiri langsung MoU, meminta seluruh induk cabor untuk menggunakan anggaran dengan bijak.

Dia juga mengingatkan agar dana Pelatnas Olimpiade 2020 dan pembinaan jangka panjang yang diberikan pemerintah, tak disalahgunakan dan harus dipakai secara semestinya.

"Sekali lagi saya ingatkan cabor, bahwa kami sempat ada kejadian beberapa waktu lalu karena penggunaan anggaran (dari cabor) berbeda dengan MoU," ujarnya.

"Memang tidak ada korupsi dan penyimpangan di situ, tapi alokasi anggarannya itu berbeda dengan apa yang disepakati. Kalau seperti itu nanti jadi temuan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), dan akhirnya jadi beban kami."

"Kami tidak mau ada penyimpangan. Harapan pasti tentunya atlet bisa berprestasi," Menpora Zainudin Amali menambahkan.

Baca Juga: BWF Dadakan Tunda Turnamen, PBSI 'Kesal', Rugi Materiil dan Immateriil

Demi membantu induk cabor terhindar dari penyimpangan penggunaan anggaran, Plt. Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Chandra Bhakti menyebut pihaknya siap memberi pendampingan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI