Tim Putri Indonesia Disingkirkan Jepang di BATC 2020, CdM: Kami Prihatin

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Jum'at, 14 Februari 2020 | 14:26 WIB
Tim Putri Indonesia Disingkirkan Jepang di BATC 2020, CdM: Kami Prihatin
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Ruselli Hartawan (kanan), takluk dari Sayaka Takahashi (Jepang) dalam babak perempat final BATC 2020, Jumat (14/2). [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selesai sudah langkah tim putri Indonesia di ajang Badminton Asia Team Championships 2020. Ruselli Hartawan cs tersingkir usai kalah dari Jepang di babak perempat final dengan skor 0-3, Jumat (14/2/2020).

Di partai pertama, Gregoria Mariska Tunjung belum berhasil mengamankan poin bagi Indonesia usai kalah dari Akane Yamaguchi.

Ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga tak dapat menahan laju pasangan ranking tiga dunia, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.

Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, takluk dari wakil Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, dalam babak perempat final BATC 2020, Jumat (14/2). Indonesia kian tertinggal dari Jepang dengan skor 0-2. [Humas PBSI]
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, takluk dari wakil Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, dalam babak perempat final BATC 2020, Jumat (14/2). Indonesia kian tertinggal dari Jepang dengan skor 0-2. [Humas PBSI]

Ruselli Hartawan yang turun di partai ketiga, juga harus mengakui keunggulan Sayaka Takahashi dua game langsung dengan skor 13-21, 14-21.

Baca Juga: Rian Ardianto Ultah, Ekspresi Kevin Sanjaya Jadi Sorotan Warganet

Satu pengembalian Ruselli yang melebar ke sisi kanan Takahashi membuat Takahashi memastikan kemenangan untuk tim Jepang.

Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Ruselli Hartawan, mendapat arahan dari pelatih Rionny Mainaky saat melawan Sayaka Takahashi (Jepang) dalam babak perempat final BATC 2020, Jumat (14/2). [Humas PBSI]
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Ruselli Hartawan, mendapat arahan dari pelatih Rionny Mainaky saat melawan Sayaka Takahashi (Jepang) dalam babak perempat final BATC 2020, Jumat (14/2). [Humas PBSI]

Terkait hasil ini, CdM Tim Indonesia di BATC 2020, Achmad Budiharto mengatakan, pihaknya mengakui keunggulan kualitas putri-putri Jepang.

"Kami prihatin dengan kekalahan ini, tapi memang secara peringkat dan kelas, jujur kami akui kami masih di bawah Jepang," kata Budi dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Jumat siang.

"Tapi kami juga menghargai perjuangan para atlet kami yang sudah berjuang mati-matian."

"Kami harus terima ini, mudah-mudahan ini menjadi bekal untuk mereka, berlatih lebih keras lagi, ke depan supaya bisa tampil lebih baik," tambahnya.

Baca Juga: Tati Sumirah, Pahlawan Indonesia di Piala Uber 1975 Berpulang

Dua Misi

Budi yang juga menjabat Sekjen PBSI mengatakan, bahwa tim Indonesia mempertimbangkan berbagai hal dalam kebijakan menyusun pemain yang tampil selama BATC 2020.

Tak cuma hasil di BATC yang berpengaruh pada target ke putaran final Piala Thomas dan Uber 2020, tapi juga target poin Olimpiade 2020 yang menjadi prioritas utama.

"Kami ke sini kan ada dua misi, yang pertama kami mau membawa tim untuk lolos ke putaran final Piala Thomas dan Uber 2020," ujar Budi.

Sekjen PBSI, Achmad Budiharto di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (4/2/2020). [Suara.com/Arief Apriadi]
Sekjen PBSI Achmad Budiharto di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (4/2/2020). [Suara.com/Arief Apriadi]

"Kedua, kami ingin memberikan kesempatan untuk dapat tambahan poin dan mematangkan persiapan mereka ke Olimpiade. Jadi memang ada beberapa pertimbangan dalam menurukan pemain," tambahnya.

"Kami masih menunggu hasil dari Badmiton Asia Confederation (BAC) apakah kami lolos ke putaran final. Hasil perhitungan ranking lengkapnya bisa dilihat setelah BATC selesai," pungkas CdM Indonesia di BATC 2020 Achmad Budiharto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI