Ubah Komposisi Ganda Putri Berujung Kekalahan, Ini Penjelasan PBSI

Kamis, 13 Februari 2020 | 17:02 WIB
Ubah Komposisi Ganda Putri Berujung Kekalahan, Ini Penjelasan PBSI
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Ruselli Hartawan, menyumbang poin bagi tim putri Indonesia usai mengalahkan Maria Bianca Ysabel Carlos dari Filipina dalam penyisihan Grup Y BATC 2020, Rabu (12/2). [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim beregu putri Indonesia takluk 2-3 dari Thailand di babak penyisihan Grup Y Badminton Asia Team Championships (BATC) 2020, Kamis (13/2/2020). Keputusan PBSI menurunkan kompisisi ganda putri menuai sorotan.

Pada pertandingan yang digelar di Rizal Memorial Coliseum, Manila, Filipina itu, Indonesia tak menurunkan pasangan ganda putri terbaik yakni Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

PBSI justru melakukan perjudian dengan merombak komposisi ganda putri dengan menurunkan Apriyani Rahayu/Ni Ketut Mahadewi Istarani.

Hasilnya, Apriyani/Ni Ketut yang turun di partai kedua gagal menyumbang poin. Mereka kalah dari pasangan Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai dengan skor 13-21, 21-15, 17-21.

Baca Juga: Choirunnisa Kalah, Tim Putri Indonesia Runner-up Grup Y BATC 2020

Kekalahan Apriyani/Ni Ketut seakan membuat tim beregu putri Thailand bangkit, setelah sempat kehilangan poin pertama usai Busanan Ongbamrungphan dikalahkan Gregoria Mariska Tunjung.

Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Ruselli Hartawan, menyumbang poin bagi tim putri Indonesia usai mengalahkan Maria Bianca Ysabel Carlos dari Filipina dalam penyisihan Grup Y BATC 2020, Rabu (12/2). [Humas PBSI]
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Ruselli Hartawan, menyumbang poin bagi tim putri Indonesia usai mengalahkan Maria Bianca Ysabel Carlos dari Filipina dalam penyisihan Grup Y BATC 2020, Rabu (12/2). [Humas PBSI]

Di partai ketiga, Ruselli Hartawan gagal membendung permainan Pornpanwee Chochuwong sehingga tim beregu putri Indonesia berbalik tertinggal 1-2.

Skuat Merah Putih memang mampu menyamakan kedudukan melalui Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto yang berhasil mengalahkan Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong (Thailand) dengan skor 21-17, 21-12.

Namun, Choirunnisa sebagai wakil terakhir gagal memenangi laga pamungkas. Tunggal putri peringkat 96 dunia itu kalah dari Phittayaporn Chaiwan dengan skor 18-21, 10-21.

Susy Susanti selaku Manajer tim Indonesia membeberkan alasannya memilih menurunkan Apriyani/Ni Ketut ketimbang Greysia/Apriyani. Hal itu merujuk masalah head-to-head di mana Greysia/Apriyani pun kerap kali kalah dari Jongkolphan/Rawinda.

Baca Juga: BATC 2020: Ruselli Takluk, Indonesia Balik Tertinggal dari Thailand

Kabid Binpres PBSI Susy Susanti saat konferensi pers Indonesia Masters 2019 Super 100 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (11/9). [Suara.com/Arief Apriadi]
Kabid Binpres PBSI Susy Susanti saat konferensi pers Indonesia Masters 2019 Super 100 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (11/9). [Suara.com/Arief Apriadi]

"Pertimbangannya, selain kami mau mengistirahatkan Greysia, kalau melihat rekor pertemuan Greysia/Apriyani dengan ganda pertama Thailand kan menang-kalah," jelas Susy dalam rilis yang diterima Suara.com, Kamis (13/2/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI